Hoaks atau Fakta: Varian Baru Virus Corona Dikabarkan Tak Dapat Terdeteksi Tes PCR, Simak Faktanya

- 27 Desember 2020, 12:39 WIB
Ilustrasi virus corona.
Ilustrasi virus corona. /mattthewafflecat/Pixabay

“Ada yang bilang varian baru ini tidak bisa terdeteksi dengan tes PCR. Itu tidak benar. Tidak usah khawatir. Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona) berbeda. Sehingga varian baru ini masih tetap bisa dideteksi tes PCR,” ujar Prof. Zubairi.

Untuk mendeteksi adanya virus corona, materi genetik tersebut harus dilipatgandakan untuk mencapai batas ambang tertentu.

Batas ambang yang dimaksud biasanya disebut sebagai siklus dan dalam medis dilambangkan dengan CT (Cycle Threshold).

Baca Juga: Sebut Ide Sandiaga Buat Jaket Biru ala Istana Jenius, Faizal: Jangan Lupa Minta Arahan dari Luhut

Apabila jumlah virus yang menginfeksi seseorang banyak, maka ketika sample swab dites, siklus yang dibutuhkan untuk mengamplifikasi jumlahnya hingga mencapai ambang batas menjadi lebih rendah.

CT dalam kasus tes klinis deteksi Covid-19 juga bisa mengindikasikan tingkat keparahan seseorang ketika terinfeksi patogen ganas tersebut.

Dalam melakukan interpretasi nilai CT pun harus berhati-hati.

Baca Juga: Refly Kecewa Said Didu Dipolisikan, Muannas: yang Sebar Hina NU Juga Bukan Cuma Gus Nur, Kecewa Gak?

Menurut dokumen Public Health Ontario nilai ambang batas CT di atas 40 mengindikasikan orang tersebut negatif Covid-19.

Pasalnya, setidaknya butuh 40 kali siklus amplifikasi materi genetik patogen untuk mendeteksi virus corona tersebut benar-benar ada.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x