Cek Fakta: Hoaks Berendam di Air Laut Bisa Obati Virus Corona

- 3 April 2020, 07:09 WIB
Seorang pria sedang berendam di laut sambil membaca koran
Seorang pria sedang berendam di laut sambil membaca koran /flickr.com

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah informasi beredar di dunia maya yang mengklaim bahwa virus corona dapat diobati dengan cara berendam di air laut.

Informasi di media sosial kerap menyesatkan para pembaca yang tidak menelusuri keabsahan informasi tersebut.

Terlebih saat ini gencar sekali informasi mengenai perkembangan pandemi virus corona.

Baca Juga: Pakar UGM Sebut Tidak Perlu Penyemprotan Cairan Disinfektan di Jalan

Tak sedikit orang yang mengakses informasi mengenai virus tersebut untuk mengetahui perkembangan dan juga pencarian obat-obat atau cara-cara untuk bisa terhindar dan mengobati virus corona.

Salah satunya adalah informasi yang menyatakan bahwa berendam di air laut bisa mengobati virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok.

Namun setelah ditelusuri, informasi tersebut ternyata tidak benar bahwa air laut tidak dapat mengobati orang yang terkena virus corona.

Baca Juga: April Mop Virus Corona Ala Kim Jae Joong JYJ Berpotensi Dijerat Hukum

Bisa dikatakan bahwa berita ini adalah hoaks yang beredar di masyarakat ketika mereka mencoba terus menenangkan diri sendiri dari pandemi yang terus menjadi perhatian dunia saat ini.

Hasil pantauan Pikiranrakyat-depok.com dari akun Instagram, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) @turnbackhoaxid pada Jumat, 3 April 2020 memberikan penjelasan mengenai berita yang menyesatkan tersebut.

Akun tersebut memberikan penjelasan yang dibantu oleh seorang dokter spesialis paru konsultan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta, Erlina Burhan pada Rabu, 1 April 2020 mengatakan informasi tentang penyebuthan virus corona dengan cara berendam di air laut itu tidak benar.

Baca Juga: Berikut Mekanisme Keringanan Tagihan Listrik bagi Pelanggan 450 VA dan 900 VA

Menurut Erlina, mustahil virus corona bisa disembuhkan hanya dengan berendam di air laut.

Penejelasannya adalah bahwa virus corona tidak menyerang permukaan tubuh seperti kulit, melainkan menyerang sel-sel di dalam tubuh setelah virus tersebut masuk ke mata, mulut, atau hidung lewat tetesan atau droplet orang yang mengidap virus corona.

Virus yang terkandung dalam droplet itu kemudian bergerak aktif ke bagian belakang hidung dan selaput lendir di belakang tenggorokan, lalu menempel pada reseptor tertentu dalam sel.

Baca Juga: Perusahaan Rokok Kembangkan Penelitian Vaksin Nabati Virus Corona

Paku-paku dalam virus itu kemudian tertancap dan mengait ke membran sel, sehingga memungkinkan materi genetik virus memasuki sel manusia.

"Materi genetik virus itu lanjut membajak metoblisme sel manusia, melipatgandakan dan membuat virus baru," kata William Schaffner, spesialis penyakit menular Vanderblit University Medical Center di Nashville, Amerika Serikat seperti dikutip dari New York Times.

Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman Institue, Herawati Sudoyo, juga menjelaskan hal serupa.

Baca Juga: Perusahaan Rokok Kembangkan Penelitian Vaksin Nabati Virus Corona

"Saya kira tidak ada landasan ilmiah bahwa kadar garam tertentu yang bersentuhan dengan kulit itu 'mematikan virus'," ungkap Hera.

Menurut Hera, penyakit yang disebabkan oleh virus, termasuk virus corona, hanya bisa disembuhkan dengan kombinasi obat-obatan, termasuk antivirus yang berfungsi untuk memutus atau menghambat replikasi virus dalam sel tubuh manusia.

Berendam di air lain pun tidak tercantum dalam rekomendasi pencegahan virus corona oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Ramai Dipakai saat WFH, Aplikasi Zoom Bisa Curi Data Pengguna

WHO mengatakan bahwa cara paling efektif untuk melindungi diri dari virus corona adalah rajin membersihkan tangan dengans sabun dan air untuk pembersih berbasis alkohol, dan menjaga jarak setidaknya 1 meter.

Bisa dipastikan bahwa informasi mengenai berendam di laut bisa mengobati virus corona adalah hoaks.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Tempo, klaim berendam di laut bisa menyembuhkan COVID-19 adalah klaim yang salah. . Tim CekFakta Tempo menghubungi dokter spesialis paru konsultan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta, Erlina Burhan, pada Rabu sore, 1 April 2020. . Dia menuturkan bahwa klaim "berendam di laut bisa mengobati infeksi virus Corona Covid-19" tidak benar. . Menurut Erlina, mustahil Covid-19 bisa disembuhkan hanya dengan berendam di laut. . Pasalnya, virus Corona tidak menyerang permukaan tubuh seperti kulit, melainkan menyerang sel-sel di dalam tubuh setelah virus tersebut masuk ke mata, mulut, atau hidung lewat tetesan atau droplet orang yang mengidap Covid-19. . Virus yang berada dalam tetesan itu kemudian bergerak ke bagian belakang hidung dan selaput lendir di belakang tenggorokan, lalu menempel pada reseptor tertentu dalam sel. . Paku-paku dalam virus itu kemudian mengait ke membran sel sehingga memungkinkan materi genetik virus memasuki sel manusia. . "Materi genetik virus itu melanjutkan membajak metabolisme sel manusia, melipatgandakan dan membuat virus baru," kata William Schaffner, spesialis penyakit menular Vanderbilt University Medical Center di Nashville, Amerika Serikat, seperti dikutip dari The New York Times. . Wakil Kepala Bidang Penelitian Fundamental Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman Institute, Herawati Sudoyo, juga memaparkan hal serupa. . "Saya kira tidak ada landasan ilmiah bahwa kadar garam tertentu yang bersentuhan dengan kulit itu 'mematikan virus'," ujar Hera saat dihubungi pada 1 April 2020. . Menurut Hera, penyakit yang disebabkan oleh virus, termasuk Covid-19, hanya bisa disembuhkan dengan kombinasi obat-obatan, termasuk antivirus, yang berfungsi untuk memutus atau menghambat replikasi virus dalam sel tubuh manusia. . Berendam di laut pun tidak tercantum dalam rekomendasi pencegahan Covid-19 oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). . Menurut WHO, cara yang paling efektif untuk melindungi diri dari Covid-19 adalah rajin membersihkan tangan dengan sabun dan air atau pembersih berbasis alkohol, menjaga jarak setidaknya 1 meter. . Sumber: Tempo.co Nytimes.com Republika.co.id #turnbackhoax #mafindo2020

A post shared by MAFINDO - Turn Back Hoax (@turnbackhoaxid) on

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x