Cek Fakta: Konglomerat Dikabarkan Manfaatkan 80 Persen Anggaran Covid-19 dari Rp 677,2 Triliun

- 28 Juni 2020, 21:58 WIB
Ilustrasi konglomerat dengan uang rupiah dan dolar .*
Ilustrasi konglomerat dengan uang rupiah dan dolar .* /ANTARA/

Jumlah uang tersebut meningkat dari rencana sebelumnya yang sebesar yakni Rp 677 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga meluruskan kabar yang menyebut biaya penanganan Covid-19 di Indonesia melonjak hingga Rp 905,2 triliun.

Sri Mulyani menegaskan bahwa penyesuaian biaya penanganan Covid-19 tetap dengan jumlah Rp 695,2 triliun.

Dikutip dari Antara, Sri Muyani memastikan keputusan untuk memberi stimulus fiskal bagi penanganan Covid-19 dan program pemulihan ekonomi nasional telah berjalan secara adil, transparan, dan akuntabel.

Baca Juga: Jokowi kecewa, Buka Opsi Reshuffle Menteri Meski Belum Genap Setahun 

"Kita tujuannya fokus untuk mengatasi masalah, tidak berniat abuse, maka pada saat policy making process, pemerintah harus adil, transparan, dan akuntabel," ujar Sri Mulyani.

Terkait jumlah stimulus bagi penanganan Covid-19 senilai Rp 695,2 triliun itu, telah dimanfaatkan untuk menangani kesehatan Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif usaha Rp 120,6 triliun, UMKM Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, dan sektoral serta Pemda Rp 106,1 triliun.

Sementara itu, kabar hoaks yang telah beredar itu termasuk kategori hoaks jenis Misleading content atau konten menyesatkan.***

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kominfo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x