Ukraina akan Rebut Kembali Wilayah yang Dikuasai Rusia, Volodymy Zelensky Sebut Jalan Buntu Bukan Pilihan

8 Juni 2022, 16:05 WIB
Ilustrasi pasukan Ukraina menyiapkan senjata di wilayah perbatasan. /Reuters

PR DEPOK - Ukraina masih berjuang untuk merebut kembali semua wilayah yang diduduki oleh pasukan Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukannya bertempur di jalan Severodonetsk dalam salah satu pertempuran darat paling berdarah yang pernah terjadi.

Dilansir dari Financial Time, Volodymyr Zelensky telah kehilangan banyak warganya sehingga tidak terpikir untuk menyerahkan wilayah Ukraina begitu saja.

Baca Juga: AS Hadapi Tingkat Inflasi Terparah Gegara Invasi Rusia di Ukraina

Kebuntuan perang bagi Volodymyr Zelensky bukanlah pilihan. Ia justru semakin tergerak untuk kembali merebut wilayahnya kembali.

Dikutip Pikiranrakyat Depok.com dari Reuters, Volodymyr Zelensky juga menanggapi saran yang menyebut Ukraina harus menyerah kepada Rusia untuk mengakhiri perang yang sekarang memasuki bulan keempat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan penting untuk tidak ‘mempermalukan’ Moskow.

Komentar yang ditafsirkan di Ukraina menyiratkan bahwa mereka harus menerima beberapa tuntutan Rusia.

Baca Juga: Update Perang Hari ke-105: Minyak Rusia Mengalir ke Asia hingga 1.000 Tentara Ukraina Dipindahkan

Ditanya tentang komentar Emmanuel Macron, Volodymyr Zelensky menegaskan bahwa ia tidak mempermalukan siapapun dan akan menanggapi hal tersebut dengan cara yang sama.

Sementara itu, pasukan Ukraina yang terjebak di reruntuhan Severodonetsk berusaha mempertahankan keuntungan yang menurut Kyiv telah membuat serangan balasan mengejutkan.

Pertarungan untuk kota industri kecil di timur telah muncul sebagai pertempuran penting dengan Rusia yang fokus pada kekuatan ofensif dengan harapan merebut provinsi sekitar Luhansk atas nama proksi separatis.

Baca Juga: Ukraina Masih Kekurangan Roket untuk Tahan Mati Pasukan Rusia

Wali Kota Severodonetsk, Oleksandr Stryuk, mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa pasukan Ukraina melakukan semua yang mereka bisa untuk mempertahankan tanah mereka.

Angkatan bersenjata Ukraina telah memperkuat posisi mereka dan mempertahankan garis.

Pejabat lokal lainnya, Roman Vlasenko mengatakan pasukan Ukraina mengendalikan zona industri kota dan pabrik kimia Azot.

Kabar Moskow mengatakan pasukannya telah maju, tetapi pihak media luar tidak dapat secara independen memverifikasi situasi di lapangan.

Baca Juga: Thailand Izinkan Warganya Tanam Pohon Ganja Tanpa Batas Mulai 9 Juni

Para pejabat Ukraina mengatakan pasukan mereka melakukan serangan balasan mendadak pekan lalu untuk mengusir Rusia dari pusat kota.

Sebelum itu, Rusia tampak akan mengepung garnisun Ukraina di Luhansk, mencoba untuk memotong jalan utama Severodonetsk dan kota kembarnya Lysychansk di seberang Sungai Siverskiy Donets.

Pada Minggu lalu, Volodymyr Zelensky melakukan kunjungan mendadak ke Lysychansk, secara pribadi untuk menunjukkan bahwa Kyiv masih memiliki rute terbuka untuk benteng pasukannya.

Menteri Pertahanan Rusia Sergi Shoigu mengatakan pelabuhan Berdyansk dan Mariupol yang diduduki Rusia di Ukraina siap untuk melanjutkan ekspor biji-bijian.

Baca Juga: Dubes Rusia Keluar dari Pertemuan PBB, Tak Terima UE Tuding Vladimir Putin Penyebab Krisis Pangan

Menurutnya, pengiriman semacam itu dari wilayah yang direbut oleh Moskow akan sama dengan penjarahan ilegal.

Volodymyr Zelensky juga mengatakan bahwa Kyiv secara bertahap menerima sistem anti-kapal khusus yang menjadi cara terbaik untuk memecahkan blokade Rusia terhadap pelabuhan di Ukraina.

Sementara itu, Kremlin mengatakan agar ekspor dapat dilanjutkan dari pelabuhan yang dikuasai Ukraina dan Kyiv harus terlebih dahulu membersihkan ranjau mereka.

Rusia kemudian dapat memeriksa dan mengawal kapal ke perairan internasional.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler