Singgung Menkeu ‘Terbaik’ Soal Penanganan Ekonomi, Rizal Ramli: Ngerti Istilah Makro Ekonomi, Tapi…

- 24 Januari 2021, 10:02 WIB
Ekonom senior Rizal Ramli.
Ekonom senior Rizal Ramli. /Instagram.com/@rizalramli_official/

Maka dari itu, kata dia, arah kebijakan ekonomi Indonesia semakin lama makin tidak jelas, bahkan sebelum krisis berlangsung.

Rizal menilai, Menkeu Sri Mulyani memang dapat pujian, tetapi yang memuji adalah para kreditor.

Baca Juga: Sayangkan Hinaan Ambroncius Nababan kepada Natalius Pigai, Roy Suryo: Sangat Rasisme, Tidak Pantas!

“Karena, bunganya lebih mahal dari umumnya. Cuma dia dipuji oleh kreditor, karena dia kasih bunga pinjaman 2-3 persen lebih mahal,” tutur Rizal.

Misalnya, lanjut dia, ada bank yang mematok bunga kredit sebesar 15 persen, negara lainnya akan melakukan negosiasi agar dapat bunga lebih murah.

“Akan tetapi, tidak demikian dengan Indonesia. Misalnya, bank pasang pengumuman kredit di sini 15 persen. Pengusaha atau negara lain yang datang nego, Pak, bisa enggak bunganya 14 persen, bisa enggak lebih murah,” katanya.

Baca Juga: Respons Pelaporan PTPN Terhadap Habib Rizieq, Refly Harun: Negara Gunakan Tangan Besinya untuk Pemidanaan!

“Nah, Menkeu kita terbalik. Dia datang ke banknya, Pak, saya mau pinjam 10 tahun bunganya bukan 15 persen, saya mau bayar 17 persen. Ya diangkat-angkat (dipuji),” ucap Menko Ekonomi era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid itu.

Menurut penilaiannya, tidak ada satu pun menteri keuangan di seluruh dunia yang mau bayar bunga utang lebih mahal 2-3 persen.

Terlebih lagi, rating Indonesia lebih tinggi dari Filipina, Thailand, dan Vietnam. Maka sudah seharusnya Indonesia meminjam bunga 1-2 persen di bawah negara-negara tersebut.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: YouTube Sobat Dosen


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x