Isu Resesi 2023, Bagimana Nasib Ekonomi Indonesia?

- 27 Desember 2022, 12:12 WIB
Ilustrasi ekonomi, resesi 2023.
Ilustrasi ekonomi, resesi 2023. /Pexels/

PR DEPOK - Menjelang tahun baru 2023, mungkin sebagian dari kita telah bersiap untuk merencanakan liburan bersama keluarga.

Namun ada sebagian yang mungkin tidak dapat menikmati liburan dikarenakan dampak perekonomian ataupun terjadinya konflik antar negara yang sedang terjadi di Eropa Timur.

Tahun 2022 bisa dikatakan suram bagi perekonomian dunia, selain karena dampak pandemi Covid-19 yang menurunkan permintaan agregat, terjadinya perang Rusia dan Ukraina pun makin menambah tekanan dari jalur perdagangan internasional.

Baca Juga: Cegah Resesi 2023, Pemprov DKI Jakarta Anggarkan Rp10 Triliun untuk Bansos 2023, Apa Saja?

Kenaikan harga-harga bahan pokok serta ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada beberapa industri nasional merupakan dampak dari kejadian tersebut.

Berdasarkan outlook ekonomi yang diberikan oleh Asian Development Bank, yang memberikan insight ekonomi negara-negara di Asia menunjukkan, bahwa inflasi bulanan tertinggi di alami oleh Sri Lanka mencapai 70,6% YoY (year-on-year growth rates) pada Oktober 2022, diikuti oleh Laos yang mencapai 36,8% YoY.

Sedangkan dari Indeks Ekspor dan Purchasing Manager Index, Taiwan mengalami perlambatan ekspor pada tahun 2022 dengan indeks ekspor dibawah 40. Kemudian diikuti oleh Indonesia dengan indeks dibawah 45.

Baca Juga: Isu Ancaman Resesi 2023, Investasi Emas dengan Gramasi Middle Mulai Dilirik?

Ancaman lainnya adalah kenaikan suku bunga untuk meredam dampak inflasi yang terjadi. Negara-negara ekonomi utama seperti Amerika kemungkinan akan meningkatkan suku bunga mereka sehingga mendorong arus pelarian dana ke Amerika Serikat.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x