Isu Resesi 2023, Bagimana Nasib Ekonomi Indonesia?

- 27 Desember 2022, 12:12 WIB
Ilustrasi ekonomi, resesi 2023.
Ilustrasi ekonomi, resesi 2023. /Pexels/

Maka dari itu, untuk menjaga ketersediaan dana di berbagai bank negara-negara Asia, juga akan turut menaikkan suku bunga mereka.

Asian Development Bank memperkirakan pertumbuhan ekonomi dan inflasi di negara Asia Tenggara pada tahun 2023, tertinggi adalah negara Vietnam dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 6,3%, diikuti oleh Filipina sebesar 6%, dan Indonesia sebesar 4,8%.

Sedangkan inflasi tertinggi kemungkinan akan dialami oleh Singapura sebesar 5,5% dan Indonesia sebesar 5%.

Baca Juga: Isu Resesi 2023, Apa Saja yang Harus di Persiapkan di Akhir Tahun?

Ekonomi Indonesia sendiri saat ini mulai merasakan dampak perlambatan ekonomi dunia.

Berdasarkan siaran pers dari Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), akibat penurunan permintaan ekspor, terdapat ancaman terhadap industri nasional, terutama yang bersifat padat karya.

Terjadi penurunan permintaan ekspor terhadap produk tekstil dan alas kaki dari Indonesia sebesar 30% - 50%. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan tekstil dan garmen untuk mengurangi karyawan mereka.

Berdasarkan informasi, sejak 2022, telah terjadi pemutusan hubungan kerja di 163 perusahaan tekstil, garmen, dan alas kaki, dengan jumlah karyawan yang terkena PHK sebanyak 87.236 orang pekerja.

Baca Juga: UMP 2023 Jabar Naik 7,88 persen, Kadisnakertrans Sebut UMK Tergantung Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Data dari BPJS Ketenagakerjaan menunjukkan, selama 2022 terdapat sekitar 919.071 orang yang telah mencairkan tunjangan Jaminan Hari Tua (JHT) mereka. Artinya terdapat 919 ribu orang yang telah terkena PHK selama tahun 2022 ini.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x