Studi: Meditasi dapat Meningkatkan Kesehatan Usus

- 24 Januari 2023, 21:05 WIB
Ilustrasi meditasi.
Ilustrasi meditasi. /Pixabay/

PR DEPOK - Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal General Psychiatry melaporkan bahwa, meditasi mendalam secara teratur dapat membantu mengatur mikrobioma usus dan menurunkan risiko penyakit fisik dan mental.

Melansir dari heathline, studi yang relatif kecil menyebutkan, mikroba usus yang ditemukan pada sekelompok biksu Buddha di Tibet secara substansial berbeda dari tetangga sekuler mereka dan terkait dengan risiko penyakit kardiovaskular, depresi, hingga potensi kecemasan yang lebih rendah.

Penulis studi mengatakan, penelitian sebelumnya menunjukkan mikrobioma usus (bakteri, jamur, dan virus yang memecah makanan di saluran pencernaan manusia) dapat memengaruhi suasana hati dan perilaku melalui sumbu usus-otak (sinyal biokimia dua arah yang terhubung melalui saraf vagus), yang mengawasi berbagai fungsi tubuh yang penting.

Baca Juga: 10 Kebiasaan Sederhana yang Meningkatkan Kesehatan Usus, Termasuk Posisi Buang Air Besar

Sumbu usus-otak mencakup respons kekebalan tubuh, pensinyalan hormonal, dan juga respons stres.

Para peneliti menunjukkan bahwa meditasi semakin banyak digunakan untuk membantu mengobati gangguan kesehatan mental, seperti depresi, kecemasan, penyalahgunaan zat, stres traumatis, dan gangguan makan serta nyeri kronis.

Mereka juga mengatakan tidak jelas apakah meditasi dapat mengubah komposisi mikrobioma usus.

Lalu, bagaimana studi meditasi itu dilakukan?

Baca Juga: 9 Cara Mengurangi Anxiety atau Kecemasan Secara Alami, Salah Satunya dengan Meditasi

Sampel penelitian itu kecil, kata para peneliti, karena biksu Tibet tinggal di lokasi geografis yang terpencil.

Didanai oleh National Science Science Foundation of China, penelitian tersebut melaporkan bahwa meditasi Buddhis Tibet berasal dari sistem medis India kuno yang dikenal sebagai Ayurveda, suatu bentuk pelatihan psikologis.

Para biksu dalam penelitian ini telah mempraktekkan meditasi mereka setidaknya selama 2 jam dalam waktu sehari selama antara 3 dan 30 tahun.

Para peneliti menganalisis sampel darah dan feses dari 37 biksu Buddha Tibet dari tiga kuil dan 19 warga sekuler di daerah tetangga.

Baca Juga: Studi: Konsumsi Minuman Manis Instan Terlalu Sering Berkaitan dengan Meningkatnya Risiko Kanker Usus

Tidak ada peserta yang menggunakan agen yang dapat mengubah volume dan keragaman mikroba usus seperti antibiotik; probiotik, prebiotik, atau obat antijamur, dalam tiga bulan sebelumnya.

Kedua kelompok kemudian dicocokkan berdasarkan usia, tekanan darah, detak jantung, dan diet. Analisis sampel feses mengungkapkan adanya perbedaan yang signifikan dalam keragaman dan volume mikroba antara para biarawan dan tetangganya.

Seperti yang diharapkan, spesies Bacteroidetes dan Firmicutes dominan pada kedua kelompok.

Namun, Bacteroidetes secara signifikan diperkaya dalam sampel feses para biksu (29 persen versus 4 persen). Sampel juga mengandung Prevotella yang melimpah (42 persen versus 6 persen) dan Megamonas dan Faecalibacterium dalam jumlah besar.

Baca Juga: 5 Tips Mudah Detoksifikasi Pikiran untuk Menjaga Kesehatan Mental, Salah Satunya dengan Meditasi

”Secara kolektif, beberapa bakteri yang diperkaya dalam kelompok meditasi (telah) dikaitkan dengan pengentasan penyakit mental, menunjukkan bahwa meditasi dapat memengaruhi bakteri tertentu yang mungkin berperan dalam kesehatan mental,” kata para peneliti.

Tim kemudian menerapkan teknik analitik lanjutan untuk memprediksi proses kimia mana yang mungkin dipengaruhi oleh mikroba. Ini menunjukkan beberapa jalur anti-inflamasi pelindung, selain metabolisme - konversi makanan menjadi energi - ditingkatkan pada mereka yang bermeditasi.

Sampel darah menunjukkan tingkat agen yang terkait dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk kolesterol total dan apolipoprotein B, secara signifikan lebih rendah pada para biarawan dibandingkan dengan tetangga sekuler mereka.

Para ahli mengatakan ada hubungan penting antara tubuh manusia dan mikroorganisme yang menghuninya.

Baca Juga: Penelitian: Bakteri Usus Diklaim Berperan dalam Tingkat Kematian Covid-19 yang Rendah di Jepang

"Microbiome memainkan peran penting dalam perkembangan otak manusia dan dalam pengembangan dan fungsi sistem kekebalan otak, terutama sel mikroglia," kata Dr. Teresa Poprawski, seorang ahli saraf dan kepala petugas medis dari Relief Mental Health.

“Mikroorganisme dalam bioma usus juga terlibat dalam pencernaan makanan; mereka memengaruhi sistem kekebalan dan terus menyerang patogen, juga menghasilkan vitamin penting untuk kesehatan, termasuk vitamin B12 dan K,” ucapnya menambahkan.

Poprawski mengatakan perubahan dalam pensinyalan normal pada tautan sumbu usus-otak telah dikaitkan dengan gangguan neurodegeneratif seperti penyakit Parkinson dan penyakit Alzheimer serta nyeri kronis, depresi, dan kecemasan.

Manfaat meditasi telah ditemukan untuk mengurangi tingkat kortisol, epinefrin, dan norepinefrin, semua penanda biologis dari stres. Meditasi telah terbukti memiliki efek anti-penuaan dengan meningkatkan integritas telomere dan mengurangi tingkat tanda peradangan tertentu.

Baca Juga: Waspada! Berikut 3 Masalah Kesehatan yang Muncul Akibat Kurang Minum Air Putih

Meditasi juga dikaitkan dengan peningkatan fungsi dan struktur otak, terutama di area yang berhubungan dengan perhatian, pengaturan emosi, dan kesadaran diri.

Penelitian telah menunjukkan bahwa meditasi dapat memodifikasi komposisi mikroba di usus dan menjadikannya keseimbangan spesies bakteri yang lebih bermanfaat.

Penelitian telah menemukan peningkatan Lactobacillus dan Faecalibacterium (bakteri yang terkait dengan peningkatan kesehatan pencernaan) bagi mereka yang terlibat secara teratur dalam latihan meditasi selama delapan minggu.

Selain itu, stres, salah satu target utama mindfulness dan praktik meditasi lainnya, telah terbukti berdampak pada kesehatan usus dan mikrobioma, sehingga mengurangi stres dengan bantuan meditasi yang dapat berdampak positif pada usus.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x