Invasi Hari ke-13, Ukraina Klaim Jenderal Rusia Vitaly Gerasimov Tewas

8 Maret 2022, 16:15 WIB
Vitaly Gerasimov, Jenderal Rusia yang tewas /Tangkapan layar YouTube India TV

PR DEPOK - Memasuki invasi hari ke-13, seorang Jenderal Rusia tewas dalam pertempuran di sekitar Kharkiv pada Selasa, 8 Maret 2022 menurut klaim intelijen Ukraina.

Kematian Vitaly Gerasimov menjadikannya Jenderal kedua Rusia yang tewas di tangan pasukan Ukraina dalam seminggu terakhir.

Badan intelijen kementerian pertahanan Ukraina mengatakan, Mayor Jenderal Vitaly Gerasimov, kepala staf Angkatan Darat ke-41, telah tewas di luar kota Kharkiv, Ukraina timur, bersama dengan seorang perwiranya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo Besok, Rabu 9 Maret 2022: Peluang Keuangan Terbuka untukmu

Melansir The Guardian, kementerian juga menyiarkan apa yang diklaim sebagai percakapan antara dua petugas FSB Rusia yang membahas kematian Gerasimov.

Dalam percakapan tersebut, mereka mengeluh bahwa komunikasi aman mereka tidak lagi berfungsi di dalam Ukraina.

Sementara itu, Badan jurnalisme investigasi Bellingcat mengatakan telah mengkonfirmasi kematian Gerasimov dengan sumber Rusia.

Direktur eksekutifnya, Christo Grozev, mengatakan mereka juga telah mengidentifikasi pejabat senior FSB dalam percakapan yang disadap.

Baca Juga: Ingin Daftar Kartu Prakerja di prakerja.go.id? Perlu Disimak Syarat dan Dokumen yang Dibutuhkan

Gerasimov mengambil bagian dalam perang Chechnya kedua, operasi militer Rusia di Suriah, pencaplokan Krimea dan memenangkan medali dari kampanye tersebut.

Jika dikonfirmasi, Gerasimov akan menjadi jenderal Rusia kedua dari Angkatan Darat ke-41 yang tewas dalam waktu seminggu selama invasi Vladimir Putin ke Ukraina.

Sebelum itu, pada awal Maret, wakil komandannya yakni Mayor Jenderal Andrei Sukhovetsky, dikonfirmasi oleh media Rusia telah tewas.

Baca Juga: Apa Itu Varian Omicron ‘Siluman’? Simak Penjelasan Berikut

Hilangnya perwira berpangkat tinggi tersebut terjadi pada saat banyak pasukan invasi Putin terhambat oleh masalah logistik, moral yang buruk, dan perlawanan Ukraina.

Kegagalan sistem komunikasi terenkripsinya juga diduga turut menjadi penyebab lainnya.

“Dalam panggilan tersebut, Anda mendengar petugas FSB yang berbasis di Ukraina bertanya kepada bosnya apakah dia dapat berbicara melalui sistem Era yang aman. Bos mengatakan Era tidak berfungsi," kata Grozev di Twitter.

“Era adalah sistem cryptophone super mahal yang (kementerian pertahanan Rusia) perkenalkan pada tahun 2021 dengan sangat meriah. Itu dijamin (untuk) bekerja 'dalam semua kondisi'," jelasnya.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler