Singgung Soal Patriot dan Pengkhianat, Vladimir Putin Serukan 'Pemurnian' di Rusia

18 Maret 2022, 21:30 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyerukan apa yang disebutnya sebagai pemurnian terhadap 'pengkhianat'. /Reuters/Sputnik/

PR DEPOK – Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyerukan "pemurnian diri" untuk membersihkan negaranya dari siapa pun yang mempertanyakan invasinya ke Ukraina.

Vladimir Putin tampil di televisi untuk mengecam pihak Rusia yang tidak mendukungnya dalam serangan di Ukraina.

Bukan hanya itu, Vladimir Putin juga menyalahkan negara-negara NATO karena apa yang ia sebut sebagai menggunakan penghasut untuk membangkitkan oposisi terhadap perang.

“Rusia akan selalu dapat membedakan patriot sejati dari sampah dan pengkhianat dan akan memuntahkannya seperti nyamuk yang secara tidak sengaja terbang ke mulut mereka,” katanya.

Baca Juga: Cara Daftar PKH Online 2022 Lewat HP di Aplikasi Cek Bansos agar Dapat Bantuan Rp3 Juta

“Saya yakin bahwa pemurnian diri masyarakat yang alami dan perlu seperti itu hanya akan memperkuat negara kita,” tambahnya, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Dia mengatakan Barat menggunakan hasutan dari pengkhianat Rusia untuk menciptakan kerusuhan sipil.

“Dan hanya ada satu tujuan, saya sudah membicarakannya yaitu kehancuran Rusia,” katanya.

Baca Juga: Cek Bansos PKH Lansia 2022, Usia di Atas 70 Tahun Bisa Dapat Rp2,4 Juta Hanya dengan KTP dan KK

Pidato tersebut menjadi peringatan bahwa pemerintahannya yang otoriter dapat tumbuh lebih represif.

Sebagai tandanya, penegak hukum Rusia mengumumkan kasus kriminal pertama yang diketahui berdasarkan undang-undang baru.

Undang-undang itu memungkinkan hukuman penjara 15 tahun akibat memposting apa yang dianggap sebagai “informasi palsu” tentang perang Ukraina.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah 2022 Online untuk Siswa SD, SMP, dan SMA Dapatkan Rp4,4 Juta

Di antara mereka yang didakwa adalah Veronika Belotserkovskaya, seorang penulis buku masak dan blogger berbahasa Rusia yang tinggal di luar negeri.

Kremlin mengatakan bahwa banyak orang di Rusia menunjukkan diri mereka sebagai "pengkhianat" dan menunjuk mereka yang mengundurkan diri dari pekerjaan mereka dan meninggalkan negara itu.

“Dalam masa-masa sulit seperti itu banyak orang menunjukkan sifat aslinya. Sangat banyak orang yang menunjukkan diri mereka, seperti yang kami katakan dalam bahasa Rusia, sebagai pengkhianat,” kata juru bicara Dmitry Peskov.

Baca Juga: Arti Status Menunggu Gelombang Ditutup pada Riwayat Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 24

Komentar tersebut disambut di parlemen oleh Gennady Zyuganov, ketua partai komunis yang secara nominal merupakan oposisi yang sering mendukung Putin dalam masalah kebijakan yang penting.

“Kita harus mengalahkan hasutan yang bercokol di dalam dan siap menusuk kita dari belakang kapan saja,” kata Zyuganov.

“Semua masalah ini dimulai pada tahun 1991 ketika presiden pertama Rusia modern Boris Yeltsin menjual dan mengkhianati negara,” ujarnya.

Baca Juga: Mendag Minta Maaf Tak Mampu Lawan Mafia Minyak Goreng, Benny Harman: Mengapa Negara Bertekuk Lutut?

Tahun 1991 adalah keruntuhan Uni Soviet, negara yang ingin dibangun kembali oleh Vladimir Putin.

Sejak Putin memerintahkan invasi darat, udara dan laut ke Ukraina, kelompok pemantau independen OVD-Info telah melaporkan lebih dari 14.000 penangkapan sehubungan dengan tindakan anti-perang.

Rusia telah menuntut agar NATO berjanji untuk tidak pernah mengakui Ukraina ke dalam aliansi atau menempatkan pasukan di sana.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler