PR DEPOK - Seorang turis yang bernama Roman Trofimov terjebak di Bandara Manila, Filipina, selama 4 bulan atau tepatnya 110 hari akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror, Trofimov bermaksud ingin menghabiskan liburan di Asia Tenggara.
Namun mimpinya tersebut harus pupus setelah Filipina memberlakukan kebijakan lockdown akibat merebaknya pandemi virus corona.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab Dihapus dari Kurikulum Madrasah?
Kisahnya tersebut mengingatkan ia pada film Tom Hanks 'The Terminal', warga Estonia itu mengaku telah makan dan tidur di Bandara Manila selama berbulan-bulan.
Trofimov yang tiba di Bandara Manila dari Bangkok pada 20 Maret 2020 silam ditolak masuk ke negara tersebut setelah Filipina tidak lagi mengeluarkan visa masuk.
Pria yang memiliki jenggot panjang dan rambut tebal itu pun menjadi viral di Facebook setelah ia mendokumentasikan perjalanannya di bandara.
Baca Juga: Hasil Survey: Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil Calon Kuat Pilpres 2024
Dia menceritakan bahwa dirinya bisa selamat hidup berbulan-bulan di bandara itu karena memakan makanan ringan yang diberikan oleh staf bandara.
Turis yang terdampar itu pun menyebut bandara itu seperti 'kota hantu' karena staf bandara yang jarang terlihat karena sebagian besar penerbangan terhenti.
Tak hanya itu, dia pun menceritakan bahwa selama dia hidup di sana selama berbulan-bulan, dirinya harus tidur di lantai terminal dan di kursi yang berjejer tempat penumpang menunggu.
Baca Juga: Marak Webinar, Wishnutama Dorong Penyelenggara Acara Libatkan Pekerja Seni
Namun akhirnya pihak konsulat Estonia turun tangan untuk membantunya dipindahkan ke ruang tunggu penumpang pada 1 April 2020.
Menurut media ERR ia berasal dari kota Jõhvi, Estonia timur.
Dia pertama kali tiba di Asia Tenggara melalui Thailand, dalam transfer dari Novosibirsk, Rusia.
Baca Juga: Polisi Temukan Bukti Baru Terkait Kematian Misterius Editor Metro TV Yodi Prabowo
Menurut unggahan di Facebook-nya, Trofimov mengklaim bahwa ia telah menabung selama setahun untuk melakukan perjalanan yang diimpikannya itu.
Dia bepergian di Asia Tenggara ketika kuncian virus corona mulai dilakukan, dirinya mengklaim paspornya diambil sebelum melalui imigrasi.
Maskapai yang diterbangkannya juga tidak dapat mengembalikannya ke Thailand karena penerbangan di seluruh dunia ditunda karena kekhawatiran akan virus mematikan itu.
Baca Juga: Polres Cimahi Temukan Ladang Ganja Seluas 1 Hektare, Kapolres Angkat Bicara
Dia mengklaim bahwa dia kemudian ditolak masuk ke Filipina karena visa masuk tidak lagi dikeluarkan untuk kedatangan ketika Covid-19 mulai meningkatkan pawai di seluruh dunia.
Sebelumnya, Pemerintah Filipina memang menerapkan lockdown sejak 16 Maret 2020 untuk memutus penyebaran virus corona.
Lockdown tersebut membatasi semua perjalanan bagi siapa pun, kecuali diplomat, tenaga medis, dan kemanusiaan.
Baca Juga: Dinda Hauw dan Rey Mbayang Saling Komentar soal Urusan Ranjang, Warganet: Bukan 'Uwu' tapi Cringe!
"Maskapai yang saya tumpangi mengatakan saya harus menunggu karantina sampai selesai sebelum saya diizinkan untuk terbang. Saya sudah menunggu di sini sejak itu," kata Trofimov.
"Mereka mengambil paspor saya dan akan mengambilnya hanya ketika saya terbang ke Estonia. Tetapi mereka tidak terbang ke Estonia, mereka tidak terbang ke mana pun saat ini. Saya disuruh menunggu sepanjang waktu sampai penerbangan dimulai kembali," katanya.
Dalam postingan Facebook miliknya, Trofimov diketahui telah kembali ke negara asalnya pada Kamis, 9 Juli 2020.
Baca Juga: Pasien Terparah Virus Corona Sembuh, Habiskan Dana hingga Rp 2,9 Miliar
Ia terbang dengan maskapai airBaltic dan diperkirakan tiba di Estonia pada pukul 13.30 waktu setempat.***