Pasukan Israel Kembali Membunuh Warga Palestina, Tiga Pemuda Ditembak Mati di Tepi Barat

13 Januari 2023, 16:25 WIB
Ilustrasi - Pasukan Israel terus melancarkan serangannya pada warga Palestina di Tepi Barat, kini 3 pemuda ditembak mati. /REUTERS/Mussa Qawasma.

PR DEPOK – Pasukan Israel membunuh tiga warga Palestina pada Kamis, 12 Januari 2023 waktu setempat, ketika serangan mematikan di wilayah pendudukan terus berlanjut.

Habib Kamil dan Abdulhadi Nazal ditembak mati oleh tembakan langsung dari pasukan Israel selama serangan di kota Qabatiya, dekat kota Jenin di Tepi Barat utara, menurut kementerian kesehatan Palestina.

Militer Israel mengatakan tentara telah melakukan penangkapan dan penyitaan senjata di seluruh Tepi Barat. Pasukan melepaskan tembakan setelah ditembak dan menyebut kerusuhan meletus.

Tentara Israel sebelumnya membunuh seorang pria Palestina saat dia berdiri di atap rumahnya selama serangan di sebuah kamp pengungsi di Yerusalem Timur yang diduduki, menurut pejabat Palestina.

Baca Juga: India dan China Kompak Mengutuk Serangan Bom Bunuh Diri di Depan Kementerian Luar Negeri Taliban

Sameer Aslan dinyatakan meninggal pada Kamis dini hari oleh kementerian kesehatan Palestina, yang mengatakan dia ditembak di dada di kamp pengungsi Qalandiya.

Para pejabat mengatakan bahwa Aslan, ayah dari delapan anak, ditembak oleh penembak jitu Israel saat berdiri bersama anggota keluarga lainnya di atap rumah mereka menyaksikan penggerebekan itu.

Dia terbunuh sekitar 10 menit setelah putranya yang berusia 17 tahun, Ramzi, ditangkap oleh tentara Israel dari rumah mereka.

“Setelah penangkapan, seluruh keluarga naik ke atap untuk melihat apa yang terjadi ketika mereka mendengar teriakan keras dan salah satu putra mereka yang lain terluka,” kata Zakariya Fayyaleh, seorang pejabat Otoritas Palestina yang mengelola kamp tersebut.

Baca Juga: Link Nonton The Forbidden Marriage Episode 9 Sub Indo: 5 Fakta Mengejutkan tentang So Rang dan Lee Shin Won

"Sameer, istrinya, tiga anak perempuan dan beberapa anak laki-laki berada di atap ketika seorang penembak jitu Israel menembaki keluarga tersebut dan menembak Sameer tepat di dada," lanjutnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

“Putranya menggendongnya dan mencoba membawanya ke rumah sakit. Pasukan besar menghentikan mereka dan menjatuhkan Sameer ke tanah. Mereka membiarkannya berdarah di tanah beberapa saat sebelum mereka membiarkan kami membawanya lagi, dia meninggal saat tiba di rumah sakit,” tambah Fayyaleh.

Video yang dibagikan oleh penduduk dan media lokal, yang diverifikasi, menunjukkan Aslan tergeletak di tanah dikelilingi oleh tentara Israel.

"Sameer adalah salah satu teman terdekat saya, saya memiliki hubungan persaudaraan dengannya," kata Fayyaleh, seraya menambahkan bahwa Aslan bekerja di toko daging di kota al-Ram.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aquarius, Taurus dan Pisces Besok 14 Januari 2023: Kata-kata Baikmu Menenangkan Hatinya

Pejabat itu menambahkan cara tentara Israel menyerbu kamp pengungsi Qalandiya belum pernah terjadi sebelumnya, menggambarkannya sebagai serangan yang hiruk pikuk dan ganas.

Pasukan Israel menangkap setidaknya 18 orang dari kamp selama penggerebekan, menurut Fayyaleh dan Perhimpunan Tahanan Palestina (PPS).

Penggerebekan dimulai sekitar pukul 03:00 waktu setempat dan melibatkan puluhan kendaraan lapis baja dan pasukan khusus. Konfrontasi dengan pemuda yang melempar batu pecah.

Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan di kamp tersebut dilakukan sebagai bagian dari kampanye "Break the Wave".

Baca Juga: Kabar Gembira, Pemilik KIS Bisa Dapat Bantuan Rp600.000, Begini Caranya

Dikatakan bahwa selama penggerebekan, para tersangka melemparkan batu dan balok semen dari atap rumah ke pasukan dengan cara yang membahayakan nyawa para pejuang, yang menanggapi dengan membubarkan demonstrasi dan menembak.

Daerah Qalandiya berada di bawah kegubernuran Yerusalem, tetapi dipisahkan dari kota oleh Tembok Pemisah Israel yang pembangunannya dimulai pada tahun 2002.

Kamp pengungsi, dibangun pada tahun 1949, sekarang berada di Yerusalem Timur dan Area C, di bawah kendali penuh militer Israel.

Aslan adalah orang Palestina ketujuh yang dibunuh oleh tentara Israel sejak awal tahun 2023, termasuk tiga anak. Dia juga orang Palestina ketiga yang terbunuh dalam waktu kurang dari 24 jam.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner Populer di Depok, Nomor 3 Sediakan Menu Masakan Khas Korea

Sebelumnya, pasukan Israel membunuh Sanad Samamreh yang berusia 18 tahun setelah dia diduga melakukan serangan penikaman di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki selatan.

Sebelumnya pada hari itu, tentara menembak mati Ahmad Abu Junaid yang berusia 21 tahun selama penggerebekan di kamp pengungsi Balata di kota Nablus, Tepi Barat utara.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler