Tedros Ghebreyesus Naik Pitam: Tuduhan AS tentang WHO 'Dibeli' Tiongkok Tidak Berdasar

24 Juli 2020, 20:11 WIB
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. /AFP Photo/Fabrice COFFRINI

PR DEPOK - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus membantah tuduhan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo yang mengatakan dia telah "dibeli oleh pemerintah Tiongkok".

Tedros Adhanom Ghebreyesus marah kepada Mike Pompeo setelah itu membuat pernyataan kepada para anggota parlemen ketika melakukan kunjungan ke London pada Selasa, 21 Juli 2020.

"Pernyataan itu tidak benar dan tidak dapat diterima, serta tidak berdasar apa pun dalam hal ini," kata Tedros seperti dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari US News, Jumat, 24 Juli 2020.

Baca Juga: Achmad Purnomo Positif Covid-19 Usai Bertemu Joko Widodo, Istana Segera Lakukan Swab Tes 

Tedros mengatakan, satu-satunya fokus WHO dan fokus komunitas internasional adalah menyelamatkan jiwa.

"Jika ada satu hal yang benar-benar berarti bagi kami dan itu harus menjadi masalah bagi seluruh komunitas internasional, yaitu menyelamatkan nyawa," katanya.

Dalam komentarnya, Mike Pompeo tidak menjelaskan secara rinci tentang tuduhan tersebut, tapi dia mengatakan bahwa pernyataannya tersebut didukung oleh intelejen.

Tedros juga memperingatkan bahwa ancaman terbesar yang terus dihadapi adalah politisasi pandemi. Ia menegaskan bahwa COVID-19 tidak mengenal ideologi, batas wilayah atau partai politik.

Baca Juga: Tepis Tudingan Politik Dinasti, Gibran Rakabuming: Ini Kontestasi, Tidak Harus Memilih Saya 

"Politik COVID harus disingkirkan. Saya mengimbau semua negara untuk bekerja sama. Kritik dan keberpihakan telah memperburuk keadaan. Jadi, yang sangat penting adalah sains, solusi, dan solidaritas," kata Tedros.

Menurut laporan surat kabar Inggris, The Telegraph, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengklaim Tiongkok telah "membeli" kepala WHO itu.

Surat kabar tersebut, dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan bahwa selama kunjungan ke London, Mike Pompeo membuat tuduhan dan surat kabar Daily Mirror mengatakan dua sumber mengonfirmasi bahwa Pompeo membuat pernyataan itu dalam sebuah pidato.

Telegraph mengutip pernyataan Mike Pompeo yang mengatakan, "Saya tidak bisa mengatakan lebih banyak, tetapi saya bisa katakan, saya mengatakan ini atas dasar informasi intelijen yang kuat, bahwa kesepakatan telah dibuat."

Baca Juga: Tunjangan Guru Disetop, DPR Geleng-geleng Usai Nadiem Makarim Beri Dana ’Gajah’ ke Perusahaan Besar 

Presiden AS Donald Trump pada lebih dari satu kesempatan menuduh WHO condong ke Tiongkok atau Tiongkok-sentris.

Sementara itu, dilansir dari kantor berita Antara, kepala teknis WHO urusan pandemi COVID-19 Maria Van Kerkhove mengatakan bahwa sebagai warga Amerika, dia adalah "karyawan WHO yang bangga," memiliki hak istimewa untuk duduk di sebelah Tedros dan Dr Michael Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO.

"Kami benar-benar fokus untuk menyelamatkan hidup seperti yang dikatakan Dr. Tedros. Kami tidak akan terganggu. Dan itulah yang kami tetap lakukan. Dan kami akan terus tetap fokus," kata Maria.

Baca Juga: Muhammadiyah-NU Pamit dari Kemendikbud, DPR: Tidak Pahami Sejarah, Copot Nadiem Makarim dari Menteri 

Ryan mengatakan bahwa Tedros telah "bekerja tujuh hari seminggu, 20 jam sehari selama tujuh bulan terakhir," dan menekankan semua yang dilakukan staf WHO didedikasikan untuk menyelamatkan jiwa.

"Banyak dari kami menghabiskan berbulan-bulan dan bertahun-tahun di garis depan, mempertaruhkan hidup kami dan mengkhawatirkan keluarga kami selama beberapa dekade dalam perjuangan untuk keadilan sosial. Sangat penting bahwa kita menjaga moral semua pekerja garis depan," kata Ryan.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Sumber: US News

Tags

Terkini

Terpopuler