China Terapkan Tes Usap Covid-19 Melalui Anal, Begini Cara dan Pendapat Para Ahli

- 28 Januari 2021, 15:51 WIB
Ilustrasi alat tes usap.
Ilustrasi alat tes usap. /Pixabay/Vesna Harni

PR DEPOK - Baru-baru ini China dikabarkan menggunakan metode tes usap tanpa melalui hidung dan tenggorokan, melainkan melalui anal. 

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail, sejumlah pihak mengklaim bahwa metode tes usap melalui anal lebih akurat dalam mendeteksi virus corona.

Untuk dapat mendeteksi virus tersebut, sebuah alat dimasukkan ke dalam anus kira-kira sedalam 3 hingga 5 sentimeter sampai ke rektum. 

Baca Juga: Sinopsis Film Jungle, Kisahkan Upaya Daniel Radcliffe Bertahan Hidup di Tengah Hutan Amazon Bolivia

Alat itu kemudian diputar beberapa kali, lalu kain penyekanya dilepas dan sampel ditempatkan dengan aman di dalam wadah untuk diuji di laboratorium.

Keseluruhan proses atau prosedur tes dilakukan kurang lebih selama 10 detik.

Diketahui, Beijing mulai menggunakan metode pendeteksian tersebut selama pengujian massal usai seorang anak laki-laki bekisar 9 tahunan dinyatakan positif Covid-19 dengan metode tersebut pada minggu lalu. 

Baca Juga: Pimpin Pertemuan COVAX AMC, Menlu Paparkan 3 Prioritas Distribusi Vaksin ke Negara Ekonomi Rendah-Menengah

Sejak 17 Januari, lebih dari tiga juta penduduk di tiga distrik Beijing telah menjalani tes usap Covid-19 sebagai upaya membendung penularan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, lebih dari seribu staf dan siswa telah menjalani metode tes usap melalui anal dan telah dinyatakan positif Covid-19.

Menurut ahli pengendalian penyakit, tes usap melalui anal itu telah digunakan di China untuk menguji virus corona sejak tahun lalu tetapi metode ini dilakukan dalam kelompok-kelompok utama di pusat karantina lantaran ketidaknyamanannya.

Baca Juga: Tersisa 3 Hari Penyaluran BLT Ibu Hamil dan Balita Rp1,5 Juta Tahap 1, Segera Dapatkan dengan Cara Berikut

Pihak Rumah Sakit You'an Beijing, Li Tongzeng mengatakan bahwa jejak virus corona bertahan lebih lama di anus atau kotoran daripada sampel yang diambil dari tenggorokan dan hidung.

"Kami menemukan bahwa beberapa pasien tanpa gejala cenderung pulih dengan cepat. Ada kemungkinan tidak akan ada jejak virus di tenggorokan mereka setelah tiga hingga lima hari," kata Li. 

Tetapi, kata dia, virus bertahan lebih lama dari sampel yang diambil dari saluran pencernaan dan kotoran pasien dibandingkan dari saluran pernapasan.

Baca Juga: Sebut Refly Harun Sakit Hati hingga Kritik Jokowi, Ferdinand Hutahaean: Ini yang Buat Hilangnya Objektivitas

Menurutnya, jika melakukan tes usap anal untuk pengujian asam nukleat, maka akan meningkatkan deteksi pasien dan menurunkan kemungkinan melewatkan diagnosis yang tepat.

Ms Gao merupakan seorang penduduk yang telah menjalani tes usap Covid-19 melalui anal di pusat isolasi terpusat di kota Tangshan dekat Beijing.

"Dia memasukan tongkat kapas ke dalam rektum, memutar beberapa kali dan mengeluarkannya. Totalnya dia melakukannya dua kali," kata Ms Gao.

Baca Juga: Halsey Hamil Anak Pertama, Unggah Foto Diduga Beri 'Kode' Siapa Ayah dari Bayi yang Dikandungnya

Metode tes ini menimbulkan pro dan kontra publik, khususnya di China. Terlebih, akurasi dan efisiensi tes usap anal masih kontroversial di antara para ahli.

Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen di Universitas Wuhan, Yang Zhanqiu, mengatakan bahwa tes usap pada hidung dan tenggoroksn tetap menjadi tes paling efisien karena virus terbukti menular melalui saluran pernapassn bagian atas daripada sistem pencernaan. 

"Ada kasus tentang tes virus corona positif pada kotoran pasien, tetapi tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa  itu ditularkan melalui sistem pencernaan seseorang," kata Yang.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah