PR DEPOK - Pengamat Internasional, Hasmi Bakhtiar, menyebutkan bahwa militer Israel kini sedang dilanda ketakutan lantaran serangan Hamas yang terus diluncurkan.
Dalam keterangannya, Hasmi Bakhtiar menduga Israel tak pernah menyangka bahwa Hamas memiliki kekuatan yang begitu besar.
"Pagi ini buka channel Israel terlihat ketakutan sedang melanda elites militer Israel. Mereka tidak pernah menyangka kekuatan Hamas akan sebesar ini," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Unggah Foto Salat Sejajar dengan Pria, Puan Maharani Jadi Sorotan Publik dan Warganet
Bahkan, kata Hasmi Bakhtiar melanjutkan, pengamat Israel menyebut bahwa serangan roket yang ditembakkan oleh Hamas masih berada di tahap awal.
"Beberapa pengamat Israel bahkan meyakini bahwa roket yang ditembakkan Hamas masih pada tahap awal," kata pengamat internasional tersebut menuturkan.
Menurutnya, kini Israel dan Hamas tengah berlomba-lomba meyakinkan dunia bahwa salah satu di antaranya adalah pemenang.
Baca Juga: Taklukkan Inter Milan di Allianz, Juventus Jaga Asa Ke Liga Champions Musim Depan
Ia pun mengakui, bahwa Hamas kali ini memang melakukan serangan yang luar biasa jika dibandingkan dengan serangan pada tahun 2014 lalu.
Sementara militer Israel, kata Hasmi Bakhtiar, nampak memiliki kendala lantaran dukungan yang menurun dari Amerika dan Eropa.
"Israel dg Hamas saling berpacu meyakinkan dunia bahwa dialah pemenang, tapi memang memang kali ini Hamas tampil luar biasa. Besar serangan Hamas dalam 4 hari ini melebihi serangan Hamas selama 51 hari di 2014. Dukungan Amrik dan Eropa yg menurun juga menjadi kendala bagi Israel," ujarnya menjelaskan.
Kendati Israel masih berupaya untuk percaya diri dengan dukungan dari AS yang menurunkan F-35 untuk menyerang Gaza, Hasmi Bakhtiar menilai Israel sudah terlanjur ketakutan dengan serangan Hamas.
"Israel berusaha membangun kepercayaan diri pasukannya bahwa Amrik terus mendukung dg ikut menurunkan f-35 menggempur Gaza tadi subuh. Tapi rakyat Israel sudah terlanjur ketakutan, mereka lebih menunggu statement Abu Ubaidah dibanding Netanyahu," tutur Hasmi Bakhtiar mengakhiri pernyataannya.
Untuk diketahui, konflik antara Israel dan Palestina kembali memanas usai kedua belah pihak saling membalas serangan.
Baca Juga: Begini Penjelasan Kemenkes yang Hentikan Penggunaan 448.480 Dosis AstraZeneca Batch CTMAV547
Namun, belum lama ini, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menghubungi Presiden Palestina, Mahmoud Abbas untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata.
Disampaikan oleh Staf Kepresidenan Palestina, Presiden Abbas mengatakan bhawa Joe Biden telah melakukan hal yang diperlukan untuk mencapai kesepakatan di Gaza.
Sementara itu, Joe Biden dikabarkan meminta agar Hamas berhenti menembakkan roket ke Israel.
Baca Juga: Gara-gara Gunakan Antigen Bekas, Erick Thohir Pecat Seluruh Direksi Kimia Farma Diagnostika
Berdasarkan pernyataan resmi dari Kedutaan Besar AS di Yerusalem, Joe Biden menelepon Abbas pada Sabtu, 15 Mei 2021 waktu setempat.***