Api Tak Kunjung Padam dan Tidak Memiliki Pesawat Pemadam, Turki Minta Bantuan Internasional

- 3 Agustus 2021, 08:55 WIB
Petugas berusaha memadamkan api dalam kebakaran hutan yang melanda Turki pada Minggu, 1 Agustus 2021. Sejumlah negara di Eropa Tenggara mengalami kebakaran hutan menyusul terjadinya gelombang panas.
Petugas berusaha memadamkan api dalam kebakaran hutan yang melanda Turki pada Minggu, 1 Agustus 2021. Sejumlah negara di Eropa Tenggara mengalami kebakaran hutan menyusul terjadinya gelombang panas. /Foto: Reuters / Umit Bektas/

Suhu mencapai 45 C di Yunani, mereka terpaksa menggunakan pembangkit listrik tua untuk mengatasi permintaan AC berlebih. Pekerja dengan kondisi kesehatan yang buruk juga telah diizinkan untuk mengambil cuti kerja.

Kebakaran besar terjadi pada Sabtu, 31 Juli 2021 pagi di dekat Patras di Yunani barat dan lima desa telah dievakuasi. Delapan orang di wilayah itu dirawat di rumah sakit karena luka bakar dan masalah pernapasan.

Siprus, yang baru pulih dari kebakaran besar bulan lalu, telah membuat pesawat-pesawat yang dapat menjatuhkan air dengan berpatroli untuk menanggapi kebakaran yang terjadi.

“Jika Anda tidak segera bereaksi dengan respons besar-besaran terhadap wabah apa pun, segalanya bisa menjadi sulit dengan cepat,” kata kepala dinas kehutanan Charalambos Alexandrou.

Sedikitnya lima orang terluka, 30 lainnya dirawat karena menghirup asap ringan, dan para turis dievakuasi setelah kebakaran hutan menghancurkan hutan pinus dekat pantai di Pescara, Italia.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang Selama 3-9 Agustus 2021, Mendagri Keluarkan Tiga Instruksi

Negara ini telah mencatat lebih dari 800 kebakaran hutan, menurut pihak berwenang, mayoritas di Sisilia, dengan ratusan turis dan penduduk dievakuasi dari rumah mereka setelah serangkaian kebakaran hutan terjadi di Palermo dan Catania.

“Kami mengalami tahun-tahun yang sulit dalam sejarah kami dalam memerangi kebakaran hutan, tetapi tahun ini kemungkinan akan menjadi yang terburuk,” kata Fabrizio Curcio, kepala perlindungan sipil Italia.

Dann Mitchell, seorang profesor ilmu iklim di Universitas Bristol, mengatakan bahwa gelombang panas di Eropa tenggara sama sekali tidak terduga, dan sangat mungkin meningkat karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.***

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x