Penyelidikan Terbaru Menunjukkan Serangan Pesawat Tak Berawak AS ke ISIS-K di Kabul Keliru

- 11 September 2021, 14:00 WIB
Pemandangan umum sebuah rumah tinggal yang hancur setelah serangan roket di Kabul, Afghanistan 29 Agustus 2021.
Pemandangan umum sebuah rumah tinggal yang hancur setelah serangan roket di Kabul, Afghanistan 29 Agustus 2021. /STRINGER/REUTERS

PR DEPOK - Bukti video terbaru dari serangan udara oleh AS di Kabul beberapa pekan lalu menunjukkan bahwa pihak berwenang Amerika mungkin secara keliru menyasar pekerja bantuan daripada anggota ISIS-K.

Sebelumnya, Taliban telah menguasai Afghanistan pada 16 Agustus ketika mantan pemimpin Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu dan meninggalkan penduduk setempat.

Setelah itu, AS dan negara-negara lain mulai mengevakuasi warga dan sekutunya dari negara tersebut melalui Bandara Internasional Kabul. Oleh karena itu, bandara tersebut  di bawah kendali pasukan AS.

Baca Juga: Kesulitan Sambung Rekening atau E-wallet di Kartu Prakerja? Simak Langkahnya agar Dapat Insentif Rp3,55 Juta

Dari beberapa kabar yang dihimpun, anggota ISIS-K menyerang bandara yang menyebabkan terbunuhnya beberapa warga sipil dan kematian setidaknya 13 tentara AS.

Untuk mendapatkan keadilan atas kematian tentara AS, mereka melancarkan serangan pesawat tak berawak di daerah perumahan pada 29 Agustus 2021, sehari sebelum meninggalkan tanah Afghanistan.

AS mengklaim serangan tersebut berhasil ditargetkan pada militan ISIS-K yang sedang mempersiapkan diri untuk meluncurkan serangan bunuh diri lain di Bandara Kabul.

Baca Juga: Studi Terbaru: Vaksin Covid-19 Ternyata Baik untuk Kesehatan Mental

Sementara itu, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Wio News pada Sabtu, 11 September 2021, kemungkinan besar serangan AS tersebut membunuh beberapa orang pekerja bantuan, bukan anggota ISIS-K.

Seorang warga Kabul Aimal Ahmadi sebelumnya mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak AS telah merenggut nyawa 10 warga sipil, termasuk putrinya yang masih kecil, keponakan, dan saudara laki-lakinya.

AS mengklaim mereka menargetkan kendaraan dalam posisi parkir yang akan digunakan ISIS-K dalam serangan bunuh diri.

Namun, Ahmadi mengklaim bahwa kendaraan yang ditargetkan itu dikendarai oleh saudaranya, Ezmarai Ahmadi, sesaat sebelum meledak.

Baca Juga: Tolak Sejumlah Pria Termasuk Harris Vriza, Ria Ricis Ungkap Alasan Pilih Teuku Rushariandi Jadi Calon Suami

Rekaman kamera keamanan, yang dipindai oleh para ahli dari salah satu media AS juga mengungkapkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa AS mungkin melihat Ahmadi dan rekannya memuat tabung air di dalam kendaraan dan mengambil laptop untuk bosnya.

AS juga membenarkan serangan drone mereka dengan menyatakan bahwa ada ledakan kedua diikuti oleh serangan, yang membuktikan bahwa kendaraan yang ditargetkan dipenuhi dengan bahan peledak.

Namun, media AS yang menyelidiki insiden tersebut membantah klaim itu dengan mengatakan tidak ada bukti ledakan kedua.

Mereka mengatakan dengan memberikan bukti hanya ada satu 'penyok' di gerbang terdekat dan tidak adanya dinding yang meledak atau tanda lain membuktikan bahwa tidak ada ledakan kedua hari itu.

Baca Juga: Polisi Israel Tangkap 2 dari 6 Tahanan Asal Palestina yang Melarikan Diri dari Penjara Gilboa

Ezmarai Ahmadi, saudara laki-laki Ahmadi, adalah seorang insinyur listrik yang bekerja untuk bantuan Nutrisi dan Pendidikan Internasional yang berbasis di California. Diketahui, ia juga telah mengajukan permohonan repatriasi dari Afghanistan.

"Seperti yang dikatakan Ketua Mark Milley, serangan itu didasarkan pada intelijen yang baik," ujar juru bicara Pentagon John Kirby.

"Kami masih percaya bahwa itu mencegah ancaman yang akan segera terjadi di bandara dan terhadap pria dan wanita kami yang masih bertugas di bandara," klaimnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Wionews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x