Buntut Serangan Pesawat Tak Berawak di Kabul Bulan Lalu, Pentagon: Kami Salah dan Mohon Maaf

- 18 September 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi - Pentagon meminta maaf terkait serangan pesawat tak berawak di Kabul bulan lalu.
Ilustrasi - Pentagon meminta maaf terkait serangan pesawat tak berawak di Kabul bulan lalu. /ALEXANDER DRAGO/REUTERS

Selama berhari-hari setelah serangan 29 Agustus, pejabat Pentagon menegaskan bahwa itu telah dilakukan dengan benar, meskipun 10 warga sipil tewas, termasuk tujuh anak-anak.

Menurut laporan berita lapangan, bahwa pengemudi kendaraan yang ditargetkan adalah seorang karyawan lama di sebuah organisasi kemanusiaan Amerika.

Baca Juga: Dianggap Tidak Hormati Kesepakatan dengan Prancis, Australia Sebut Pilih yang Terbaik untuk Keamanan Nasional

Selain itu, juga tidak adanya bukti untuk mendukung pernyataan Pentagon bahwa kendaraan tersebut mengandung bahan peledak.

Serangan udara tersebut adalah yang hantaman terakhir dari perang AS setelah memulai menginvasi Afghanistan pada 2001, dengan Taliban berkuasa di Kabul.

Sebelum serangan itu, menurut McKenzie, intelijen AS telah mengindikasikan kemungkinan bahwa Toyota Corolla putih akan digunakan dalam serangan terhadap pasukan AS.

Baca Juga: Terkait Dugaan Pencemaran Nama Baik, Atta Halilintar Laporkan YouTuber Savas Fresh ke Polisi

Pada pagi 29 Agustus, kendaraan semacam itu terdeteksi di sebuah kompleks di Kabul yang oleh intelijen AS dalam 48 jam sebelumnya telah ditentukan digunakan oleh ISIS-K untuk merencanakan dan memfasilitasi serangan.

Kendaraan itu dilacak oleh pesawat tak berawak AS dari kompleks tersebut ke berbagai lokasi lain sebelum keputusan dibuat untuk menyerangnya pada titik hanya beberapa mil dari bandara Kabul, kata McKenzie.

"Jelas intelijen kami salah pada Toyota Corolla putih ini," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Assicated Press


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x