Joe Biden dan Jokowi Minta Tahanan Politik di Myanmar Dibebaskan

- 2 November 2021, 21:33 WIB
Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Joe Biden.
Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Joe Biden. /Instagram @jokowi/

Warga sipil pun dilaporkan mengalami pemukulan dan penangkapan.

Sebanyak 131 orang bahkan dikabarkan telah meninggal karena disiksa hingga tewas.

Pergesekan antara militer dengan kelompok pemberontak juga terjadi dan mengakibatkan puluhan ribu orang berpindah ke perbatasan Thailand.

Amerika Serikat menyambut baik misi pribadi mantan Dubes Amerika untuk PBB, Bill Richardson ke Myanmar guna membantu  perihal kemanusiaan negara tersebut.

Baca Juga: Ramalan Kesehatan 6 Zodiak Hari Rabu, 3 November 2021: Ada Beberapa Rekomendasi Olahraga bagi Scorpio

Tujuan perjalanan itu dikemukakan Departemen Luar Negeri untuk meyakinkan para pemimpin Myanmar agar bantuan kemanusiaan dan bantuan Covid-19 bisa berjalan.

"Gubernur Richardson memiliki pengalaman luas dalam menangani masalah kemanusiaan, meskipun ini bukan upaya yang disponsori oleh, atau atas nama, pemerintah Amerika Serikat, kami berharap perjalanannya berkontribusi pada peningkatan akses kemanusiaan,” kata departemen itu sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Aljazeera pada Selasa, 2 November 2021.

Ia pun menambahkan jika kekerasan yang dilakukan oleh militer Myanmar tidak dibenarkan serta berharap hal itu segera berhenti atas nama kemanusiaan.

Baca Juga: Cara Mengetahui Kepribadian Melalui Tulisan Tangan, Simak Penjelasannya

“Kami terus menyerukan rezim militer untuk menghentikan kekerasannya, membebaskan mereka yang ditahan secara tidak adil, mengizinkan akses kemanusiaan tanpa hambatan, dan memastikan keselamatan pekerja kesehatan dan kemanusiaan,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah