Sudan Sudah Berkomunikasi dengan Militer Pasca Peristiwa Kudeta, AS Minta Bebaskan Para Tahanan Politik

- 5 November 2021, 17:35 WIB
Ketua Dewan Kedaulatan Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan.
Ketua Dewan Kedaulatan Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan. /Sarah Meyssonnier/Reuters

Perwakilan PBB untuk Sudan, Volker Perthes mengatakan komunikasi telah menghasilkan kesepakatan terkait pembagian kekuasaan, termasuk pemulihan kembali perdana menteri yang digulingkan.

Hamdok telah menuntut pembebasan semua tahanan sebagai syarat untuk negosiasi lebih lanjut dengan militer.

Otoritas tertinggi di Sudan, Dewan Kedaulatan gabungan antara sipil militer, telah dibubarkan oleh Burhan bersama dengan kabinet yang dipimpin sipil.

Baca Juga: Perangkat Anda Terkena Serangan Ransomware? Simak Tips Berikut Ini

Burhan menjelaskan bahwa dia berkomitmen untuk mengatur transisi kembali ke demokrasi dan setelah kudeta akan ada kabinet baru yang ditunjuk.

TV pemerintah Sudan mengatakan Burhan telah memerintahkan pembebasan empat menteri sipil kabinet Hamdok yang telah ditahan.

Keempat menteri itu adalah Hamzah Baloul, Ali Jiddo, Hashim Hasabalrasoul dan Yousef Adam, tambahnya. Menteri dan pejabat lain yang tidak dibebaskan karena harus menghadapi kasus pidana.

Beberapa pejabat yang masih ditahan karena terlibat dalam perang perdebatan dengan militer pada minggu-minggu menjelang kudeta.

Baca Juga: Simak Ramalan Cinta 6 Zodiak Hari Sabtu, 6 November 2021: Libra Pasangan Menolak Perpisahan

Komite perlawanan lingkungan, yang telah memimpin protes sejak kudeta dan mengadakan demonstrasi pada hari Kamis, menolak negosiasi dan menuntut militer keluar dari politik.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah