Baca Juga: Suasana Politik Malaysia Kian Keruh hingga Senggol Investasi Usai Pengunduran Diri Mahathir Mohammad
"Kewajiban itu saya tunaikan demi menjamin pemerintahan tetap berjalan di negara ini," tuturnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Taur Matan Ruak atau dikenal juga sebagai Jose Maria de Vasconcelos, sempat menjabat sebagai Presiden Timor Leste ke-2 dengan periode jabatan tahun 2012-2017.
Satu tahun setelahnya, ia juga terpilih sebagai perdana menteri ke-7 di bawah kepemimpinan Presiden Francisco "Lu Olo" Guterres pada 2018.
Pengamat segi tiga (Segi 3) Indonesia-Timor Leste-Australia (S3-ITLA), Florencio Mario Vieira menyatakan bahwa pengunduran diri Perdana Menteri Ruak merupakan konsekuensi dari sebuah pemerintahan dengan sistem parlementer.
Baca Juga: Usai Paksa 77 Juniornya untuk Makan Kotoran, Pihak Sekolah Keluarkan Pelaku dari Sekolah
Xnana Gusmao yang membentuk sebuah koalisi baru dengan mayoritas memimpin parlemen, tidak lagi mengakomodasi Partai Pembebasan Rakyat (PLP) Taur Matan Ruak.
Oleh karena itu, Perdana Menteri Ruak paham betul akan berjalannya roda pemerintahan dan memutuskan untuk mengundurkan diri.
Koalisi baru ini nantinya akan menunjuk Perdana Menteri baru sehingga kabinet baru juga akan tercipta dan roda pemerintahan akan berjalan kembali setelah Ruak hengkang dari meja parlemen.***