WNI di Eropa Ceritakan Suka Duka saat Lockdown Akibat Virus Corona

- 2 April 2020, 13:07 WIB
Bendera Uni Eropa.
Bendera Uni Eropa. //PIXABAY

Hesti Aryani menjadi WNI yang mengalami bagaimana rasanya lockdown di Eropa.

Baca Juga: NASA dan ESA Berhasil Temukan Black Hole 'Pembunuh Kosmik' 

Cerita dimulai dari keadaan supermarket. Di Kota Zurich, Swiss, Hesti mengaku diwajibkan menjaga jarak sepanjang dua meter dengan konsumen lain ketika sedang mengantre baik itu di meja kasir atau di pos hand sanitizer untuk mencuci tangan.

“Karena dibatasi tidak boleh lebih dari 50 orang di dalam gedung swalayan dalam satu waktu. Jadi kami harus antre untuk membersihkan tangan dahulu menggunakan sanitizer, baru boleh masuk,” kata Hesti.

Kota Zurich hanya membolehkan usaha jenis farmasi, kantor pos, pom bensin, dan pasar swalayan untuk dibuka dalam kondisi lockdown.

Pasar swalayan pun hanya melayani penjualan bahan makanan serta kebutuhan sehari-hari seperti sabun.

Baca Juga: Penemuan Teknologi Mesin Exovent Paru-paru Besi dapat Bantu Atasi Virus Corona 

“Stok barang-barang penting seperti sabun dan hand sanitizer yang dua minggu lalu sempat habis karena orang-orang panic buying, sekarang sudah normal. Stok sudah tersedia kembali,” ujar Hesti.

Sejak pemerintah Swiss menetapkan pembatasan sosial awal Maret lalu, kegiatan di ruang-ruang publik terhenti.

Masyarakat dianjurkan untuk bekerja dari rumah, kegiatan sekolah, dan perkuliahan juga dilanjutkan secara daring di rumah.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x