WNI di Eropa Ceritakan Suka Duka saat Lockdown Akibat Virus Corona

- 2 April 2020, 13:07 WIB
Bendera Uni Eropa.
Bendera Uni Eropa. //PIXABAY

Angka tersebut menempatkan Prancis di posisi keempat negara paling terdampak Covid-19 di Eropa, setelah Italia, Spanyol, dan Jerman.

Tingginya kasus positif virus corona di Prancis disebabkan oleh kurangnya perhatian masyarakat terhadap imbauan pembatasan sosial atau physical distancing yang digaungkan pemerintah.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Kabar Pemilik E-KTP Diberi Kompensasi Rp 1 Juta 

“Pada saat itu (16 Maret 2020) sudah mulai ada pengecekan oleh polisi. Kita harus mengisi surat pernyataan alasan untuk keluar rumah. Kalau melanggar ada dendanya, awalnya 135 euro sekarang sudah naik,” ujar Winna Lia, seorang mahasiswa Indonesia di yang tinggal di Paris.

Mencermati perkembangan situasi di Pusat Mode Dunia itu, Winna menilai kepatuhan masyarakat terhadap aturan berangsur-angsur meningkat. Di ruang publik, masyarakat juga sudah menjaga jarak satu dengan lainnya.

“Jujur saya jauh lebih khawatir dengan kondisi di Indonesia daripada di sini karena saya belum melihat kesadaran masyarakat maupun pemerintah untuk lebih tegas,” ujar Winna.

Cinan, seorang WNI yang menikah dengan warga Prancis dan sekarang tinggal di Nantes mengaku sempat menyaksikan kondisi panic buying saat orang-orang membeli kebutuhan dalam jumlah yang banyak hingga stok sabun batang dan tisu toilet habis di pasaran.

Baca Juga: Ikuti Mayoritas Bursa Asia Imbas Corona, Sesi I IHSG dan Rupiah Kembali Dibuka Melemah 

Ia prihatin, sebab petugas kasir di supermarket harus bekerja dengan perlindungan yang minim, bahkan tanpa masker.

Lebih lanjut, Cinan mengaku di tengah kewaspadaan yang terus dibangun untuk mencegah penularan virus, rasa solidaritas antarmasyarakat di Prancis masih senantiasa dipupuk.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x