Beralih ke masa sekarang, tumpukan dokumen milik Trump yang baru ditemukan sekarang, kini menimbulkan pertanyaan tentang Trump yang tidak patuh pada undang-undang catatan kepresidenan yang diberlakukan setelah skandal Watergate 1970.
Arsip Nasional AS pun mengeluhkan tentang beberapa kertas yang diserahkan telah dirobek oleh Trump, sehingga mereka harus merekatkan kembali, sedangkan sejumlah catatan lain masih berkeping-keping.
"Ini semua adalah contoh murni dari pendekatan Trump terhadap Kepresidenan, yaitu bahwa kekuatan besar ada untuknya dan bukan untuk rakyat Amerika, yang sebenarnya memiliki catatan ini," komentar mantan wakil asisten jaksa agung, Harry Litman dalam cuitan akun Twitter pribadinya.***