China Enggan Sebut Operasi Militer Rusia di Ukraina sebagai Invasi

- 24 Februari 2022, 19:50 WIB
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying. /Reuters

PR DEPOK - Pemerintah China menyerukan semua pihak untuk menahan diri setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengizinkan operasi militer khusus di Ukraina.

Selain itu, China juga mengatakan bahwa operasi militer Rusia atas wilayah Ukraina tidak boleh digambarkan sebagai invasi.

“China mengamati dengan cermat situasi terbaru, dan kami meminta semua pihak untuk menahan diri dan mencegah situasi agar tidak lepas kendali,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Hua Chunying.

Baca Juga: Buntut Konflik Rusia-Ukraina, Harga Minyak Dunia Meroket Tajam

Diketahui sebelumnya, Vladimir Putin mengumumkan peluncuran operasi militer dengan skala besar dengan pasukan Angkatan Daratnya menyebrang ke Ukraina pada Kamis, 24 Februari 2022.

Tak berselang lama dari pengumuman Vladimir Putin tersebut, dilaporkan bahwa sebuah ledakan terdengar di Ibu Kota Ukraina, Kiev.

China selama ini telah melangkah dengan penuh hati-hati permasalahan di Ukraina ketika Rusia mengumpulkan ribuan tentaranya di perbatasan.

Baca Juga: Akan Diumumkan Lusa, Ternyata Ini Alasan Atta Halilintar Masih Rahasiakan Wajah dan Nama Baby A

Beijing juga turut mengkritik Amerika Serikat dan Barat atas sanksi baru setelah Rusia memerintahkan pasukannya masuk ke dua wilayah Ukraina yang baru-baru ini memisahkan diri.

Sementara itu, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Japan Times pada Kamis, 24 Februari 2022, Hua menolak untuk menyebut operasi militer Rusia atas Ukraina sebagai invasi.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China itu juga menghindari pertanyaan mengenai kemungkinan Beijing melakukan kontak dengan para pemimpin Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: BLT Dana Desa Rp300.000 2022 Cair Lagi, Segera Daftar dan Cek Penerima di sid.kemendesa.go.id

"Masalah Rusia dan Ukraina memiliki latar belakang sejarah yang sangat rumit," 

"Masalah kedua negara sangat kompleks dan merupakan hasil dari berbagai faktor," ujarnya menambahkan.

China telah menyalahkan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya dalam beberapa pekan terakhir karena meningkatkan krisis pada konflik Ukraina-Rusia.

Baca Juga: Rusia Klaim Pasukannya Tidak Serang Warga Sipil, Ukraina Laporkan 8 Orang Tewas dan 9 Lainnya Luka-luka

Hua mengatakan pada pengarahan pada Rabu kemarin bahwa Amerika Serikat dan sekutu Baratnya menambahkan bahan bakar ke api yang telah menyala.

Lebih jauh, Kedutaan Besar China untuk Ukraina telah memperingatkan warganya untuk waspada dan tetap tinggal di rumah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Japan Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah