Mengenal Black Lives Matter, Slogan yang Banyak Disuarakan pada Aksi Protes Kematian George Floyd

- 3 Juni 2020, 18:33 WIB
PARA demonstran melakukan aksi protes atas kematian pria berkulit hitam George Floyd di Trafalgar Square, London, Inggris pada Minggu, 31 Mei 2020.*
PARA demonstran melakukan aksi protes atas kematian pria berkulit hitam George Floyd di Trafalgar Square, London, Inggris pada Minggu, 31 Mei 2020.* /The Guardian/

PR DEPOK - Belakangan ini slogan dan tagar Black Lives Matter muncul di beberapa platform media sosial, bahkan banyak disuarakan para demonstran sebagai bentuk solidaritas atas kematian pria kulit hitam di Amerika Serikat (AS), George Floyd pada 26 Mei 2020.

Gerakan Black Lives Matter tengah digencarkan di sejumlah negara, khususnya AS.

George Floyd dinyatakan meninggal setelah seorang polisi bernama Derek Chauvin menindih leher George Floyd dengan lututnya selama hampir 9 menit.

Baca Juga: Dinilai Bebankan Mahasiswa, Kemendikbud Pastikan Uang Kuliah di PTN Tidak Naik di Tengah Pandemi 

Keadaan itu membuat George Floyd tak bisa bernapas hingga akhirnya meninggal dunia.

Sejak kejadian itu, banyak orang merasa geram karena mereka menganggap tindakan polisi tersebut sebagai sebuah tindakan rasial. Di tengah pandemi COVID-19 yang masih merebak, mereka pun melakukan aksi protesnya bahkan menimbulkan kekacauan di sejumlah wilayah di AS.

Bahkan bukan hanya penduduk biasa, sejumlah selebriti pun ikut mendukung gerakan Black Lives Matter.

Lalu, apa arti istilah Black Lives Matter yang banyak disuarakan setelah kematian George Floyd.

Baca Juga: Terlibat Unjuk Rasa George Floyd, 2.500 Demonstran di Los Angeles Diamankan Polisi

TIGA wanita pendiri gerakan Black Lives Matter.*
TIGA wanita pendiri gerakan Black Lives Matter.*

Black Lives Matter disingkat BLM adalah sebuah gerakan, yang diinisiasi pada tahun 2013 saat menanggapi pembebasan pembunuh Travyon Martin.

Gerakan ini lalu membentuk sebuah yayasan bernama Black Lives Matter Foundation yang berada di Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Kanada.

BLM ini dimulai sejak 2013 didirikan oleh tiga orang wanit yakni Patrisse Cullors, Alicia Garza, dan Opal Tometi.

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari situs resminya, Black Lives Matter memiliki misi yakni memberantas supremasi kulit putih dan membangun kekuatan lokal untuk melawan kekerasan yang menimpa masyarakat kulit hitam.

Baca Juga: Bersiap New Normal, Pemkot Depok Terapkan Aturan Baru PSKS di 31 RW 

"Dengan memerangi dan melawan tindakan kekerasan, menciptakan ruang untuk imajinasi dan inovasi orang kulit hitam, dan mewadahi kegembiraan orang kulit hitam, kita dapat segera memperbaiki hidup," tulis Black Lives Matter pada situs resminya.

BLM menyebutkan bahwa gerakan itu bekerja untuk dunia di mana orang kulit hitam tidak lagi menjadi target secara sistematis untuk mati.

BLM juga mengatakan, "Kami menegaskan kemanusiaan kami, kontribusi kami kepada masyarakat ini, dan ketahanan kami dalam menghadapi penindasan yang mematikan."

Bukan hanya sekadar gerakan untuk memperjuangkan keadilan orang berkulit hitam, BLM juga memiliki sejumlah program mulai dari pameran seni hingga peringatan rutin tahunan.

Baca Juga: Tersiar Kabar Bahwa George Flyod Mati Ditembak, Bukan karena Dilututi, Simak Faktanya 

Salah satunya Black Lives Matter Arts-Culture, program tersebut mengeksplorasi momen dalam budaya seni yang mencerminkan tahun 1960-an sampai 1970-an, ketika hak-hak sipil, black power, dan gerakan hak-hak perempuan terus diperjuangkan.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x