Beijing yang selama ini diam bahkan cenderung memberi pembelaan kepada pemerintahan Putin kini terlihat mulai melunak.
Di awal invasi Rusia terhadap Ukraina, Beijing sempat menyebut NATO telah menyudutkan Kremlin sehingga tindakan Vladimir Putin sebenarnya dipicu oleh NATO.
Baca Juga: Redam Invasi Rusia, Uni Eropa Kirim Lagi Bantuan Militer ke Ukraina dengan Jumlah Fantastis
Pada kesempatan sidang PBB pun, China menjadi salah satu pihak yang memilih netral dalam konflik Rusia-Ukraina dan menolak menyebut tindakan Kremlin sebagai agresi.
Akan tetapi saat ini, Beijing seperti melihat opsi lain selain diam yaitu mendamaikan pihak Rusia dan Ukraina.
Bahkan, menurut Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Dmitry Kuleba, China memberi respons positif saat dimintai menjadi juru damai antara Kremlin dan Kiev.***