PR DEPOK - Presiden AS, Donald Trump kembali melontarkan cuitan di Twitter mengenai teori konspirasi tidak berdasar.
Cuitannya ini soal pria berusia 75 tahun yang didorong oleh polisi yang kemudian terhempas ke tanah di Buffalo, New York sebenarnya adalah "provokator antifa".
"Pemrotes Buffalo yang didorong oleh polisi bisa menjad provokator ANTIFA. Martin Gugino yang berusia 75 tahun diusir setelah muncul untuk memindai komunikasi polisi untuk mematikan peralatan," bunyi cuitan Trump Selasa, 9 Juni 2020.
Buffalo protester shoved by Police could be an ANTIFA provocateur. 75 year old Martin Gugino was pushed away after appearing to scan police communications in order to black out the equipment. @OANN I watched, he fell harder than was pushed. Was aiming scanner. Could be a set up?— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) June 9, 2020
Baca Juga: Ingin Tarik Setoran Lunas Dana Haji, Berikut Syarat Pengembalian yang Harus Dipenuhi
Tweet itu merujuk pada video viral yang menayangkan seorang polisi mendorong Martin Gugino ketika mencoba mengendalikan protes terhadap kekerasan polisi di Kota New York barat.
Setelah didorong polisi, Gugino terjatuh, tampak kepalanya terbentur trotoar. Beberapa petugas polisi yang berada di sana terlihat mengabaikan insiden itu meski pria tua itu mengalami pendarahan dari telingannya.
Dikuti Pikiranrakyat-depok.com dari situs Vox Rabu, 10 Juni 2020, video insiden tersebut memicu protes lain mengenai perilaku polisi di tengah anti-rasisme dan kebrutalan anti-polisi.
Sejumlah pemrotes mengalami kekerasan oleh polisi, penembakan, dan penangkapan oleh petugas salah satunya terjadi di negara bagian Atalanta serta Louisville.
Baca Juga: Aturan Baru Saat New Normal, Calon Penumpang Pesawat Tak Perlu Tes PCR