Amerika Serikat Takut Jatuhkan Sanksi kepada Wanita Rusia yang Diduga Jadi Simpanan Vladimir Putin

- 25 April 2022, 16:40 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) tersenyum di samping pesenam Rusia Alina Kabaeva selama pertemuan dengan tim Olimpiade Rusia di Kremlin di Moskow, Rusia dalam file foto 4 November 2004.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) tersenyum di samping pesenam Rusia Alina Kabaeva selama pertemuan dengan tim Olimpiade Rusia di Kremlin di Moskow, Rusia dalam file foto 4 November 2004. /Itar-Tass/Reuters/

PR DEPOK – Hubungan antara Rusia dan Amerika Serikat (AS) sejak invasi di Ukraina memang kurang baik belakangan ini.

Sebagai sekutu Ukraina, AS lantas membantu melawan Rusia dengan sejumlah sanksi internasional.

Terkait sanksi, AS baru-baru ini dikabarkan sengaja menghindar untuk tidak memberikan sanksi kepada wanita yang diduga sebagai simpanan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca Juga: Perang Hari ke-61: Rusia Rencanakan Referendum, Ukraina Kritik PBB

AS khawatir sanksi terhadap Alina Kabaeva, 39 justru akan semakin mengobarkan ketegangan dengan Rusia.

Alina Kabaeva, 39, adalah mantan juara Olimpiade dalam senam ritmik, model sampul untuk Vogue Rusia dan diyakini AS sebagai simpanan Vladimir Putin yang berusia 70 tahun.

Dia memang berada dalam pengawasan Departemen Keuangan AS setelah invasi Rusia, tetapi hal itu ditangguhkan setelah Dewan Keamanan Nasional campur tangan.

Baca Juga: Bagaimana Cara Cek Status Terdaftar DTKS atau Tidak? Unduh Aplikasi Cek Bansos dan Ikuti Langkah Ini

Pejabat di Washington percaya bahwa memberi sanksi kepada Kabaeva akan menjadi serangan pribadi terhadap Vladimir Putin sehingga ketegangan antara Rusia dan negara Barat dapat meningkat lebih jauh.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kabaeva telah melahirkan tiga anak dari pemimpin Rusia dan menjadi kaya berkat hubungan tersebut.

Sebuah surat kabar Rusia pertama kali melaporkan pertunangan antara Vladimir Putin dan Kabaeva pada 2008.

Baca Juga: Siapkan HP dan Login ke pip.kemdikbud.go.id, Siswa SD-SMA Bisa Dapat PIP Kemdikbud Rp2,2 Juta

Berita ini lantas ditutup beberapa hari kemudian setelah Vladimir Putin menyangkal cerita tersebut.

Kabaeva dan keluarganya telah membeli dua rumah, setengah lusin apartemen, dan beberapa hektar tanah sejak 2013.

Para pejabat di AS, Swiss, dan Uni Eropa mengatakan bahwa Kabaeva melahirkan anak Putin pada 2015 di Swiss tetapi seorang juru bicara Vladimir Putin membantah cerita itu.

Baca Juga: Daftar Online di Aplikasi dan Penuhi Syarat Penerima BPNT Kartu Sembako 2022 untuk Dapat Bantuan Rp2,4 Juta

Dia juga melahirkan anak kembar pada 2019.

Jadi, sebenarnya Kabaeva adalah target utama sanksi AS setelah Vladimir Putin menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

Kurangnya sanksi terlepas dari keyakinan bahwa pejabat Amerika percaya Kabaeva memiliki andil dalam menyembunyikan kekayaan Vladimir Putin di luar negeri.

Pejabat pemerintah mengatakan bahwa dia tetap menjadi target potensial sanksi.

Baca Juga: Mudah! Inilah Cara Menghitung THR Karyawan yang Belum Genap 1 Tahun Bekerja

"Kami telah menyiapkan sanksi bagi sejumlah orang yang belum terkena sanksi, dan kami terus memikirkan kapan akan menjatuhkan sanksi tersebut untuk dampak maksimal," kata seorang pejabat AS seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Daily Mail.

Sebaliknya, Rusia selalu menyangkal bahwa ada hubungan antara Vladimir Putin dan Kabaeva, bahkan Vladimir Putin juga menyangkalnya.

Vladimir Putin digambarkan di media pemerintah Rusia yang menjalani kehidupan mirip dengan seorang imam.

Ia mendedikasikan dirinya untuk pelayan publik dan Vladimir Putin memiliki dua putri berusia 36 dan 35 dari pernikahan sebelumnya.

Baca Juga: Siapa Saja yang Berhak Menerima Zakat Fitrah? Kapan Waktu Terbaik Membayarnya?

Sebelumnya, AS menuduh Kabaeva dan keluarganya menjadi kaya dari hubungannya dengan Vladimir Putin dan penyelidikan oleh intelijen AS terhadap pemilihan 2016 menyebut dia pernah menerima uang dari Vladimir Putin.

Adapun dukungan untuk memberikan sanksi kepada Kabaeva datang dari berbagai pihak.

Alexei Navalny, pemimpin oposisi Rusia yang dipenjara, meminta anggota parlemen AS untuk menjatuhkan sanksi pada Kabaeva pada 6 April, dengan alasan dia membantu Vladimir Putin menyembunyikan uangnya.

Baca Juga: Login sso.bpjsketenagakerjaan.go.id, Cek Status Aktif BPJS Ketenagakerjaan Jadi Penerima BSU 2022

Pemerintah Ukraina juga telah meminta negara-negara barat untuk memberikan sanksi kepada Kabaeva dan Swiss untuk melarang dia dari negara itu.

Akan tetapi, Pemerintah Swiss membantah mengetahui Kabaeva berada di negara mereka. ***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah