Israel baru-baru ini secara terbuka ikut menawarkan diri untuk berpartisipasi dalam penyelidikan kematian Shireen Abu Akleh dan mengajak Otoritas Palestina.
Akan tetapi duta besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan negaranya tidak akan menerima penyelidikan bersama dengan Israel.
Hal ini disebabkan Israel akan membuat penyeledikan menjadi sandiwara, karena negara itu kerap kali membuat kisah fiktif yang tidak sesuai kenyataan.
"Kisah dari pihak Israel itu fiktif dan tidak sesuai dengan kenyataan. Kami tidak menerima penyelidikan tentang ini. Mereka merupakan penjahat, yang ada nantinya ialah mereka melakukan acara ini sendiri," jelasnya.
Di sisi lain, jurnalis Al Jazeera lainnya yang juga merupakan produser yakni Ali Al-Samudi juga ikut menjadi korban serangan bersama dengan Shireen Abu Akleh.
Saat itu mereka tengah melakukan liputan serangan tentara Israel di Tepi Barat, kondisinya memang aman, sama sekali tidak terlihat ada pejuang Palestina di dekatnya.
Karena kondisi dirasa aman, Ali dan Shireen Abu Akleh menempati posisi untuk liputan. Sayangnya keduanya tertembak.
Menurut saksi mata Majid Awais, Ali telebih dahulu tertembak setelah itu baru Shireen Abu Akleh.***