Tolak Tawaran AS, Massa Serukan Penyelidikan Secara Independen Atas Kematian Jurnalis Shireen Abu Akleh

- 12 Mei 2022, 13:37 WIB
Massa menyerukan penyelidikan secara independen terkait kematian jurnalis Shireen Abu Akleh, tidak ingin partisipasi Israel.
Massa menyerukan penyelidikan secara independen terkait kematian jurnalis Shireen Abu Akleh, tidak ingin partisipasi Israel. /Mohamed Azakir/Reuters

PR DEPOK - Massa pendukung keadilan Shireen Abu Akleh menyerukan penyelidikan secara independen atas kasus kematian jurnalis veteran Al Jazeera tersebut.

Seruan itu telah berkembang usai Departemen luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price menunjuk Israel untuk menyelidiki secara keseluruhan penyebab kematian Abu Akleh.

Menurut Ned Price, Israel mampu melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan komperhensif atas kematian Abu Akleh.

"Israel memiliki kemampuan dan kemampuan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan komprehensif," ujar juru bicara departemen Ned Price, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: Buruan Login eform.bri.co.id untuk Cek Status Penerima BLT UMKM 2022, Cukup Pakai KTP!

Mendengar pendapat Ned, massa merasa hal itu sangat tidak masuk akal, sebab kematian Shireen Abu Akleh sangat jelas dilakukan oleh tentara Israel.

Berita kematian Shireen Abu Akleh pada akhirnya sampai ke telinga Perdana Menteri Israel Naftali Bennett. Bannett kemudian membantah bahwa kejadian itu dilakukan oleh pihaknya.

Bannett justru menuduh warga Palestina yang bersenjata sebagai pelakunya dan diminta untuk bertanggung jawab atas kematian malang dari jurnalis Al Jazeera itu.

Baca Juga: Resep Sambal Goreng Tomat Ala Chef Devina Hermawan, Rasa Pedasnya Menambah Nafsu Makan

Israel baru-baru ini secara terbuka ikut menawarkan diri untuk berpartisipasi dalam penyelidikan kematian Shireen Abu Akleh dan mengajak Otoritas Palestina.

Akan tetapi duta besar Palestina untuk PBB Riyad Mansour mengatakan negaranya tidak akan menerima penyelidikan bersama dengan Israel.

Hal ini disebabkan Israel akan membuat penyeledikan menjadi sandiwara, karena negara itu kerap kali membuat kisah fiktif yang tidak sesuai kenyataan.

Baca Juga: Kapan Tanggal Pencairan BSU 2022? Simak Cara Cek Penerima Subsidi Rp1 Juta di sso.bpjsketenagakerjaan.go.id

"Kisah dari pihak Israel itu fiktif dan tidak sesuai dengan kenyataan. Kami tidak menerima penyelidikan tentang ini. Mereka merupakan penjahat, yang ada nantinya ialah mereka melakukan acara ini sendiri," jelasnya.

Di sisi lain, jurnalis Al Jazeera lainnya yang juga merupakan produser yakni Ali Al-Samudi juga ikut menjadi korban serangan bersama dengan Shireen Abu Akleh.

Saat itu mereka tengah melakukan liputan serangan tentara Israel di Tepi Barat, kondisinya memang aman, sama sekali tidak terlihat ada pejuang Palestina di dekatnya.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 28 Masih Dibuka, Buruan Daftar di prakerja.go.id dan Dapatkan Insentif Rp3,55 Juta

Karena kondisi dirasa aman, Ali dan Shireen Abu Akleh menempati posisi untuk liputan. Sayangnya keduanya tertembak.

Menurut saksi mata Majid Awais, Ali telebih dahulu tertembak setelah itu baru Shireen Abu Akleh.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x