Akui Prihatin, PBB Meminta Taliban untuk Batalkan Kebijakan yang Membatasi Hak Perempuan di Afghanistan

- 25 Mei 2022, 18:00 WIB
Ilustrasi para wanita di Afghanistan - PBB mendesak Taliban untuk membatalkan kebijakan yang membatasi hak perempuan di Afghanistan, sebut prihatin.
Ilustrasi para wanita di Afghanistan - PBB mendesak Taliban untuk membatalkan kebijakan yang membatasi hak perempuan di Afghanistan, sebut prihatin. /Ali Khara

Baca Juga: Berencana Lakukan Aksi untuk Gulingkan Pemerintah Baru, Pendukung Partai Imran Khan Ditangkap Polisi

Tetapi dalam beberapa pekan terakhir, mereka telah membuat poros garis keras yang tajam yang telah mengkonfirmasi ketakutan terburuk para aktivis hak asasi manusia dan semakin memperumit hubungan Taliban dengan komunitas internasional yang sudah tidak percaya.

Awal bulan ini, Taliban mengeluarkan dekrit yang mewajibkan pemakaian cadar di ruang publik.

Mereka juga melarang perempuan bepergian lebih dari 72km tanpa mahram (wali laki-laki), dan melarang anak perempuan bersekolah setelah kelas enam.

Aktivis hak asasi manusia mengatakan pembatasan Taliban yang bertujuan untuk menghilangkan perempuan dari kehidupan publik dan jelas mereka bermaksud untuk menegakkan keputusan terbaru tentang wajah yang harus ditutup.

Baca Juga: Tinggal 4 Hari Lagi, Buruan Daftar DTKS DKI Jakarta Tahap 2 Agar Dapat Bansos 2022

Pada bulan Maret, Taliban juga menarik kembali pengumuman mereka bahwa sekolah menengah akan dibuka untuk anak perempuan.

Alih-alih, Taliban menyebut sekolah untuk anak perempuan akan tetap tutup sampai sebuah rencana dibuat sesuai dengan hukum Islam untuk dibuka kembali.

Dewan Keamanan PBB mengulangi seruan mereka pada Taliban untuk mematuhi komitmen dalam membuka kembali sekolah untuk semua siswa perempuan tanpa penundaan lebih lanjut.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x