Ganja Resmi Dilegalkan di Thailand, 4.000 Narapidana akan Dibebaskan

- 9 Juni 2022, 12:35 WIB
Ilustrasi tanaman ganja. Thailand menjadi negara asia pertama yang melegalkan penggunaan ganja.
Ilustrasi tanaman ganja. Thailand menjadi negara asia pertama yang melegalkan penggunaan ganja. /7raysmarketing/Pixabay

PR DEPOK – Pemerintah Thailand secara resmi melegalkan budidaya ganja.

Keputusan budidaya ganja secara legal di Thailand berdampak pada banyak hal, termasuk masa depan narapidana yang terkena kasus ini.

Selain berdampak pada narapidana, pebisnis ganja dan rami Thailand semakin berminta mulai dari perusahaan besar dan kecil.

Baca Juga: Thailand Izinkan Warganya Tanam Pohon Ganja Tanpa Batas Mulai 9 Juni

Tercatat menarik lebih dari 1,2 miliar baht atau 35 juta dolar investasi karena pebisnis ganja di Thailand bertujuan untuk menguangkan dekriminalisasi penanaman dan penggunaan tanaman.

Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Thailand, larangan penggunaan ganja akan dihapus dari daftar narkotika kategori 5, mulai Kamis, 9 Juni 2022.

Perubahan hukum ini menjadikan Thailand negara pertama di Asia Tenggara yang melegalkan budidaya ganja.

Baca Juga: Update Perang di Ukraina Hari ke-106: Rencana Referendum Rusia hingga 94 Negara Terancam Krisis

Charoen Pokphand Foods (CPF), cabang makanan dan minuman dari konglomerat terbesar di Thailand, CP Group, membentuk usaha patungan dengan pengembang energi terbarukan Gunkul Engineering untuk memproduksi produk makanan dan minuman yang mengandung cannabidiol (CBD).

Usaha tersebut akan berinvestasi dalam budidaya rami dan mengekstrak CBD sebagai aditif untuk makanan dan minuman. Produk ini diharapkan akan dijual melalui saluran ritel CPF.

“CPF menaruh minat pada rami sebagai tanaman ekonomi baru yang dapat diubah menjadi makanan dan minuman bernilai tambah mengingat meningkatnya permintaan, baik di dalam negeri maupun internasional,” kata Prasit Boondoungprasert, CEO perusahaan seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Asia Nikkei.

Baca Juga: PSSI Menang atas Gugatan Utang, Target Eleven Tak Mampu Penuhi Syarat

Dia menambahkan bahwa kolaborasi dengan Gunkul akan mengarah pada pertumbuhan ganja di hulu dan pengembangan produk di tengah dan di hilir.

Untuk mengoperasikan bisnis terkait ganja legal di Thailand, petani cukup mendaftar melalui aplikasi seluler Pluk Kan.

Sementara itu, sebanyak 4.000 narapidana, yang menjalani hukuman penjara karena pelanggaran terkait ganja atau mariyuana akan dibebaskan mulai 9 Juni.

Baca Juga: Cara Cek Nama-nama Penerima KJP Plus Juni 2022, Jangan Sampai Masuk Golongan Ini jika Mau Cair

Pembebasan narapidana ini serentak dengan pengumuman Kementerian Kesehatan Masyarakat mengenai penghapusan ganja dan rami dari daftar obat Kategori 5.

Selain itu, sekitar 110 juta baht yang disita dari para pelanggar di bawah undang-undang anti pencucian uang juga harus dikembalikan kepada pemiliknya setelah 9 Juni.

Sedangkan sekitar 16 ton ganja yang disita untuk dimusnahkan dimusnahkan dapat diklaim pemiliknya.

Baca Juga: Bansos PKH Juni 2022 Kapan Cair? Berikut Info dan Cara Cek Nama Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Konsekuensi dari aturan baru ini adalah tersangka atas tuduhan terkait penggunaan atau kepemilikan ganja harus dibebaskan oleh polisi.

Lalu jaksa penuntut umum dan pengadilan jika kasusnya sedang menunggu penyidikan atau persidangan polisi, hingga penangkapan, penuntutan, dan hukuman juga akan dihapus dari data kriminal.

Mulai 9 Juni, seseorang dapat menanam atau memiliki ganja atau rami untuk keperluan rumah tangga, tetapi mereka harus memberitahu pihak berwenang tanpa harus meminta izin.

Baca Juga: Cek Daftar Nama Penerima PKH 2022 Online, Login ke Link Berikut Pakai KTP untuk Dapatkan BLT hingga Rp4,4 Juta

Meski demikian, impor, ekspor, ekstraksi, atau produksi produk ganja masih memerlukan izin dari pihak berwenang Thailand.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Nikkei Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x