PR DEPOK - Rusia memperingatkan bahwa umat manusia dalam bahaya jika negara Barat berusaha untuk menghukumnya atas perang di Ukraina.
Hal ini diungkap mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev, dirinya menyebut bahwa upaya Barat untuk menghukum kekuatan nuklir seperti negara Rusia atas perang di Ukraina berisiko membahayakan umat manusia.
Hal ini karena konflik perang Rusia-Ukraina telah berlangsung hampir lima bulan dan membuat kota-kota hancur, juga ribuan warga kehilangan tempat tinggal.
Diketahui, invasi Rusia pada 24 Februari 2022 lalu ke Ukraina telah memicu krisis paling serius dalam hubungan antara Rusia dan negara Barat sejak Krisis Rudal Kuba tahun 1962, hingga membuat banyak orang khawatir bahwa dunia akan berada di ambang perang nuklir.
Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin adalah seorang penjahat perang, hingga membuat negara Barat mempersenjatai Ukraina dan menjatuhkan sanksi berat pada Rusia.
"Gagasan untuk menghukum negara yang memiliki salah satu potensi nuklir terbesar adalah tidak masuk akal. Dan ini berpotensi menimbulkan ancaman bagi keberadaan umat manusia," ujar Medvedev, yang saat ini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.
Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, saat ini, Rusia dan Amerika Serikat mengendalikan sekitar 90% hulu ledak nuklir dunia, dengan masing-masing sekitar 4.000 hulu ledak dalam persediaan militer mereka, menurut keterangan Federasi Ilmuwan Amerika.