Militer Myanmar Cabut Jam Malam Normal, Penentang Mengklaim Pasukan Mungkin Lakukan Serangan

- 1 Januari 2023, 14:00 WIB
Militer Myanmar mencabut jam malam normal untuk perayaan Tahun Baru, namun penentangnya sebut mungkin akan ada serangan.
Militer Myanmar mencabut jam malam normal untuk perayaan Tahun Baru, namun penentangnya sebut mungkin akan ada serangan. /REUTERS

Postingan peringatan ini mendesak orang-orang untuk tidak menghadiri acara yang diselenggarakan militer demi alasan keamanan.

Mereka menyarankan bahwa pasukan keamanan mungkin melakukan provokasi, seperti pengeboman atau penembakan, yang akan menyalahkan gerilyawan perkotaan Pasukan Pertahanan Rakyat.

Sayap bersenjata dari gerakan pro demokrasi utama Myanmar yang dilarang, yang menyebut dirinya sebagai Pemerintah Persatuan Nasional.

Baca Juga: Dukung Tentara yang Berperang di Ukraina, Rusia Bebaskan Pasukan dari Pajak Penghasilan

Myanmar telah dilanda apa yang oleh beberapa pakar PBB dicirikan sebagai perang saudara sejak militer merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada Februari 2021.

Diketahui bahwa tentara terlibat dalam operasi kontra pemberontakan berskala besar yang brutal di pedesaan.

Sementara pihak berwenang juga bersaing dengan gerilyawan perkotaan yang menargetkan orang-orang dan institusi yang terkait dengan militer yang berkuasa.

Baca Juga: Cek Penerima BLT Lansia Januari 2023, Berikut Daftar Masyarakat yang Terima Rp2,4 Juta Tahun Ini

Postingan media sosial oposisi juga mengatakan bahwa menghadiri pertemuan Tahun Baru dapat dilihat sebagai jatuh ke dalam jebakan propaganda militer.

Hal ini menunjukkan bahwa orang yang merayakan untuk mengklaim bahwa situasi di negara itu telah kembali normal.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Indian Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x