Berhenti Beroperasi, Rumah Sakit Al Aqsa Gaza Sebut Pasien Bisa Berakhir di Kuburan Massal

- 13 November 2023, 21:48 WIB
Ilustrasi - Petugas medis berusaha menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, yang berusia kurang dari satu tahun dan terluka dalam serangan Israel di rumah mereka, di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara.
Ilustrasi - Petugas medis berusaha menyelamatkan bayi Palestina Mosab Sobieh, yang berusia kurang dari satu tahun dan terluka dalam serangan Israel di rumah mereka, di Rumah Sakit Indonesia yang kehabisan bahan bakar dan listrik, di Jalur Gaza utara. /Reuters/Anas al-Shareef/

PR DEPOK - Konflik Israel dan Hamas kian memanas sejak terjadinya Operasi Badai Al Aqsa pada 7 Oktober 2023.

Konflik Israel dan Hamas telah menewaskan ribuan korban jiwa diantaranya warga sipil, perempuan, dan anak-anak.

Israel kini terus menghujani Gaza dengan serangan udaranya ke rumah warga, gedung, kamp pengungsian, bahkan ke daerah yang seharusnya dilindungi yaitu rumah sakit.

Kini rumah sakit di Gaza akan berhenti beroperasi karena terus di bombardir oleh israel dan kurangnya bahan bakar solar untuk inkubator para bayi yang masih dalam perawatan.

Baca Juga: KJP Plus November 2023 Telat Cair, Benarkah Karena Ada Tambahan Dana Bantuan? Cek Info Selengkapnya di Sini

Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa memperingatkan bahwa pemindahan pasien berikutnya akan dilakukan ke kuburan massal jika agresi Israel terus berlanjut.

Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa di Jalur Gaza tengah sangat kontras dengan kekacauan akibat pemboman Israel selama berminggu-minggu, dan beberapa hari terakhir Israel menargetkan rumah sakit yang terkepung di wilayah tersebut.

Sejak serangan 7 Oktober mengakibatkan krisis listrik, air, dan layanan medis, sehingga 35 rumah sakit di Gaza terpaksa berhenti beroperasi.

Bayi-bayi yang berada di inkubator dan pasien yang terhubung dengan mesin bergantung pada bahan bakar berada dalam risiko tertentu, salah satunya rumah sakit Al Aqsa.

Baca Juga: Pencairan Bansos BPNT November 2023 Sudah Dimulai, Cek Kembali Namamu di cekbansos.kemensos.go.id

Juru bicara rumah sakit Al Aqsa, Khalil Al-Dakran mengatakan bahwa RS Al Aqsa adalah satu-satunya fasilitas untuk pasien ginjal di gubernuran Jalur Gaza tengah.

"Jika listrik dan air tidak kunjung menyala dan bahan bakar menipis, pasien akan dipindahkan ke kuburan massal jika agresi terus berlanjut," Al-Dakran dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Sementara itu, ruang perawatan intensif neonatal di Al-Aqsa juga mengalami kesulitan di bawah tekanan perang.

Di sana, perawat Warda al-Awawda melayang-layang di atas inkubator, memeriksa bayi-bayi yang terbaring di dalamnya.

Baca Juga: Rasakan Kelezatan di Setiap Suapan! 6 Warung Bakso Terenak di Palembang yang Memanjakan Lidah

Al-Awawda dan rekan-rekannya mengatakan bahwa ada lebih banyak bayi baru lahir yang dirawat di unit perawatan intensif, tidak hanya bayi prematur tetapi juga bayi yang terluka akibat pemboman.

Al-Awawda mengatakan bahwa perjalanan yang begitu panjang bagi para bayi bisa sampai ke rumah sakit berkontribusi pada memburuknya kesehatan mereka.

Mereka membagikan momen dengan apa yang mereka lihat, bahwa ia telah melihat ibu-ibu dengan bayi mereka, atau bayi-bayi mereka sendiri, tiba dengan segala macam transportasi, termasuk gerobak keledai dalam beberapa kasus.

Beberapa bayi dibawa ke rumah sakit dalam gendongan yang penuh perhatian namun berdesak-desakan dengan seseorang yang baru saja menyelamatkan mereka dari bawah reruntuhan.

Baca Juga: Lirik Lagu dan Makna Single Apik - Happy Asmara: Wes Podo Gedene Podo Dewasane

Seorang bayi, Hassan Mishmish, tiba di rumah sakit setelah diselamatkan dari bawah reruntuhan. Kedua orang tuanya ditemukan tewas.

"Dia berada di pelukan ibunya yang sudah meninggal, tertutup debu. Semua staf perawat bergiliran merawatnya setelah dia kehilangan orang tuanya,” kata kata al-Awawda.

"Kakaknya juga terluka, dia berada di bangsal anak-anak, dan neneknya juga terluka. Tidak ada seorangpun dari keluarganya yang tersisa untuk merawatnya," tambahnya.

Baca Juga: Serunya Kuliner Bakso di Denpasar: 6 Warung yang Memanjakan Lidah!

Mereka pun mengatakan, bahwa ada lusinan kasus serupa lainnya tentang bayi-bayi yang ditemukan di bawah reruntuhan.

Semakin sulit bagi para perawat di sana untuk merawat bayi-bayi tersebut, meskipun mereka tidak pernah berhenti berusaha. Rumah sakit ini sedang berjuang dibawah kekurangan pasokan penting yang serius.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah