Sementara itu, pertempuran hanya semakin intensif di tengah reruntuhan di utara, di mana Israel sebelumnya mengumumkan bahwa tujuan militer mereka telah sebagian besar tercapai.
Israel melaporkan sepuluh prajuritnya tewas dalam 24 jam terakhir, termasuk seorang kolonel penuh yang memimpin posisi depan dan seorang letnan kolonel yang memimpin sebuah resimen. Ini adalah kerugian terburuk dalam satu hari sejak 15 tewas pada 31 Oktober.
Menurut Radio Angkatan Darat, sebagian besar kematian terjadi di distrik Shejaiya di Kota Gaza utara, ketika sebuah unit infanteri yang sedang memburu pejuang Hamas masuk ke sebuah bangunan dan kehilangan kontak dengan pos belakang. Ketika unit lain dikirim setelah mereka, bom meledak di bangunan dan para pejuang membuka tembakan.
HAMBATAN DESTRUKSI DAN KEMATIAN
Dalam pernyataannya, Hamas menyatakan bahwa insiden tersebut menunjukkan bahwa pasukan Israel tidak akan berhasil menaklukkan Gaza. Mereka mengkritik kepemimpinan Israel, menyebutnya sebagai kegagalan yang tidak menghargai nyawa para prajuritnya.
Hamas juga menyatakan keyakinan bahwa semakin lama Israel tinggal di sana, semakin besar kerugian dan kematian yang akan mereka alami, serta bahwa Israel akan keluar dari konflik tersebut dengan kekecewaan dan kerugian, dengan harapan dari Allah.
Baca Juga: 15 Rekomendasi Kado untuk Hari Ibu 22 Desember 2023, Cocok Diberikan untuk Ibunda dan Istri Tercinta