IDF merespons dengan artileri dan tembakan tank untuk menghilangkan ancaman tersebut dan kemudian menerima laporan bahwa jurnalis telah terluka.
Panggilan untuk Penyelidikan
Editor-in-Chief Reuters, Alessandra Galloni, telah menyerukan kepada Israel untuk menjelaskan bagaimana serangan yang menewaskan Abdallah, 37 tahun, bisa terjadi dan untuk meminta pertanggungjawaban para pelaku.
Laporan UNIFIL tersebut dikirimkan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada 28 Februari dan telah dibagikan kepada militer Lebanon dan Israel.
Perlindungan bagi Jurnalis
"IDF harus melakukan penyelidikan terhadap insiden ini dan tinjauan penuh terhadap prosedur mereka pada saat itu untuk menghindari kejadian serupa di masa depan," demikian rekomendasi laporan tersebut.
"IDF harus membagikan temuan penyelidikannya dengan UNIFIL." sambungnya.
Baca Juga: Pepes Ikan Patin: Memikat Lidah dengan Kelezatan Tradisi Kuliner Indonesia
Temuan UNIFIL
Temuan-temuan UNIFIL memberikan dukungan tambahan bagi penyelidikan Reuters yang diterbitkan pada 7 Desember yang menunjukkan bahwa tujuh jurnalis dari Agence France-Presse, Al Jazeera, dan Reuters, terkena dua peluru 120mm yang ditembakkan oleh tank dari jarak 1,34 km di Israel.
Kelompok reporter tersebut telah merekam tembakan lintas batas dari kejauhan di area terbuka di sebuah bukit dekat desa Lebanon Alma al-Chaab selama hampir satu jam sebelum serangan terjadi.
Baca Juga: Suka Mie Ayam? Cobain 5 Mie Ayam Enak di Kabupaten Brebes