Kasi Lantaskim Akui Imigrasi Kelas1 Bandung Sepi Pemohon, Selama 2021 Hanya Terbitkan 12.113 Paspor

- 5 Januari 2022, 11:43 WIB
Kepala Seksi (Kasi) Lantaskim Imigrasi kelas 1 Bandung, Daud Satrya Bhirawa. (foto: Roni Sarkoni/ PikiranRakyat-Depok.com).
Kepala Seksi (Kasi) Lantaskim Imigrasi kelas 1 Bandung, Daud Satrya Bhirawa. (foto: Roni Sarkoni/ PikiranRakyat-Depok.com). /

PR DEPOK - Masa pandemi Covid-19 belum berakhir, ditambah lagi adanya varian baru Omicron, yang disebabkan dari pelaku perjalanan luar negeri.

Guna menghidari penyebaran Omicron, pemerintah Indonesia pun mengimbau kepada masyarakat, agar menahan diri untuk melakukan perjalanan ke luar negeri.

Kemudian upaya lain juga terus dilakukan, dengan memperketat pintu masuk perjalanan orang dari luar negeri ke Indonesia, disemua akses, baik darat, laut dan udara.

Baca Juga: Sarah Menzel Disebut Calon Mantu yang Terlalu Baik, Ashanty: Perempuan Gini Nggak Ada di Jakarta

Namun hal ini cukup berdampak bagi kantor pelayanan Imigrasi kelas 1 (TPI) Kota Bandung. Pasalnya, penerbitan paspor di kantor pelayanan Imigrasi kelas 1 (TPI) Kota Bandung, menurun.

Meskipun secara signifikan penurunan pemohon penerbitan paspor telah dirasa sejak pandemi Covid-19 melanda hampir merata di belahan dunia.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandung, Arief Hazairin Satoto melalui Seksi Lantaskim, Daud Satrya Bhirawa mengatakan, selama tahun 2021, Imigrasi kelas 1 Bandung, hanya menerbitkan sebanyak 12.113 paspor.

Baca Juga: Laga Perdana Persib Tanpa Ezra dan Victor Igbonefo, Robert Alberts: Kondisi Pemain Menyesuaikan Cuaca Baru

"Jenis paspor tersebut, yakni paspor biasa sebanyak 7.705 dan yang elektronik sebanyak 4.408 paspor," ungkap Daud Satrya, kepada PikiranRakyat-Depok.com, di Bandung, Rabu 5 Januari 2021.

Suasana Kantor Imigrasi kelas 1 Bandung, Sepi Pemohon.
Suasana Kantor Imigrasi kelas 1 Bandung, Sepi Pemohon.

Menurut dia, semenjak pandemi Covid-19 ini melanda khususnya di Indinesia, kantor Imigrasi kelas 1 Bandung telah mengalami penurunan alias sepi pemohon.

"Sebelum terjadi pandemi Covid-19, jumlah pemohon di kantor imigrasi Bandung bisa mencapai 500-600 pemohon per-hari," kata dia.

Baca Juga: Intip Trailer The Lost City Beserta Sinopsis, Jadwal Tayang, dan Para Pemain

"Sedangkan saat ini, pihaknya hanya melayani sebanyak 50-60 pemohon per- harinya," ucap Daud Satrya, menambahkan.

Meskipun sepi pemohon, di kantor Imigrasi kelas 1 Bandung, pihaknya tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat selaku pemohon

"Meskipun sepi pemohon, kita tetap memberikan pelayanan kepada masyarakat, tentunya dengan menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Dikaitkan dengan Spirit Doll , Ivan Gunawan: Saya Nggak Merasa Melihara Setan

Dia juga menyampaikan, bahwa dalam pembuatan paspor itu sangat mudah, bahkan pemohon tidak perlu datang ke kantor. Karena Imigrasi melakukan 'jemput bola' kepada masyarakat.

"Kita berikan layanan kepada masyarakat dengan jemput bola yaitu dengan layanan Eazy Passport dan Gerai Paspor di Mall," kata Daud Satrya.

Namun diakuinya, masih banyak masyarakat yang belum mengetahui paspor elektronik atau e-paspor, yang memiliki kelengkapan data lebih lengkap dan akurat.

Baca Juga: Banjir Kritikan Usai Heboh Video Mesranya dengan Ayu Aulia, Zikri Daulay: Jangan Ekspektasi Apapun ke Siapapun

Adapun datanya yaitu, data biometrik, sidik jari dan bentuk wajah pemilik paspor yang tersimpan dalam Chip, sehingga dapat dikenali hanya menggunakan pemindaian.

"Data-data itu sangat sulit untuk dipalsukan dan terjamin keamanannya," ucapnya.

Bahkanz lanjutnya, untuk data biometrik sudah sesuai standar dari Internasional Civil Aviationorganization (ICA). Kelebihan dari e-paspor yakni lebih mudah mendapatkan persetujuan visa kunjungan.

Suasana Kantor Imigrasi kelas 1 Bandung, Sepi Pemohon.
Suasana Kantor Imigrasi kelas 1 Bandung, Sepi Pemohon.

Karena mudah diverifikasi negara yang hendak didatangi. Selain itu, pemilik e-paspor tersebut tidak perlu mengantri dipintu pemeriksaan Imigrasi, tutur Daud Satrya. ***

Editor: Imas Solihah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah