5 Kebijakan ini Dinilai Efektif, PBB Puji Kinerja Ridwan Kamil Tangani Virus Corona

- 29 April 2020, 21:31 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (27/4/20) / Foto: Deni/Humas Jabar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (27/4/20) / Foto: Deni/Humas Jabar /

Kelima, kolaborasi dengan berbagai pihak dalam penanggulangan pandemi ini, salah satunya yakni hampir 50 persen alat Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk tes masif yang dimiliki Jabar adalah donasi dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

"Dengan berkolaborasi, kami juga menggerakkan Karang Taruna untuk membantu warga yang terinfeksi. Ibu-ibu PKK juga fokus membuat dapur umum karena kami ingin memastikan tidak ada yang kelaparan. Jadi kolaborasi juga menjadi kunci dalam penanganan (Covid-19)," ujarnya.

Sementara, untuk melawan Covid-19, Kang Emil menjelaskan bahwa Provinsi Jabar memiliki tiga tahapan.

Pertama, pencegahan. Kang Emil mengaku bahwa pihaknya tidak memiliki banyak anggaran dan teknologi, dibanding Korea Selatan dengan penduduk yang sama, kurang lebih 50 juta jiwa. Jadi kreativitas dan inovasi menjadi kunci bagi mereka.

Baca Juga: Viral Panti Asuhan di Depok Disebut Jual Bayi Rp 5 juta, Ketua Yayasan Beri Penjelasan 

"Ada juga social distancing dan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Saat ini, PSBB ada di Bodebek (Bogor-Depok-Bekasi) dan Bandung Raya, dengan 10 kota/kabupaten terlibat.

"Dari data, kami menemukan bahwa pandemi ini mayoritas terjadi di area metropolitan, bukan di daerah kecil. Jadi semakin padat penduduknya, semakin tinggi (kasus) COVID-19," kata Kang Emil.

Kedua, tracking, tracing, dan testing. Merujuk pola yang dilakukan pemerintah Korea Selatan dengan jumlah penduduk yang sama dengan Jawa Barat, yakni sekira 50 juta jiwa.

"Dibanding provinsi lain, kami paling banyak melakukan tes. Saat ini hampir 110 ribu (tes), mayoritas RDT, dengan beberapa di antaranya dengan PCR. Jadi semakin banyak tes, semakin banyak kami mendapat peta persebaran.

"Dari tes masif ini, kami pun menemukan lima klaster. Dua klaster dari Bogor, satu dari Karawang, satu dari Bandung, dan satu dari Sukabumi," tuturnya.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah