Usai Konfirmasi Kasus Virus Corona Pertama di Depok, Pemkot Rinci 58 ODP Setelah Sepekan  

- 10 Maret 2020, 17:00 WIB
ILUSTRASI virus corona yang dibuat Centers for Disease Control and Prevention.*
ILUSTRASI virus corona yang dibuat Centers for Disease Control and Prevention.* /REUTERS/

 

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Kota Depok merinci terdapat 58 warga yang masuk katagori orang dalam pemantauan (ODP) virus corona atau SARS-CoV-2 setelah seminggu yang lalu daerah ini mengonfirmasi dua warga positif COVID-19.

Sekira 58 orang tersebut masih menunggu hasil uji spesimen dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Kendati masih menunggu hasil uji spesimen dari Balitbangkes, seluruh ODP tersebut saat ini masih beraktivitas di rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Siswa di Depok Dirisak Terkait Virus Corona, Ridwan Kamil Merespons

Baca Juga: Raja Belanda Memohon Maaf kepada Masyarakat Indonesia, Sesalkan Apa yang Dilakukan Leluhurnya

Pemantauan juga dilakukan secara intens oleh dokter dari masing-masing puskemas di kediaman mereka.

Sebagian hasil uji spesimen diharapkan keluar paling tidak tanggal 16 Maret 2020, terhitung 14 hari sesuai masa inkubasi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan semenjak kasus pertama dikonfirmasi, Senin 2 Maret 2020.

ASISTEN Pemerintahan Bidang Kesejahteraan Sosial Depok Sri Utomo (kiri) dan Kadinkes Depok Novarita saat ditemui di Lantai 5 Gedung Balai Kota Depok, Selasa 10 Maret 2020.*
ASISTEN Pemerintahan Bidang Kesejahteraan Sosial Depok Sri Utomo (kiri) dan Kadinkes Depok Novarita saat ditemui di Lantai 5 Gedung Balai Kota Depok, Selasa 10 Maret 2020.*

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Depok Novarita saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com di Lantai 5 Gedung Balaikota Depok, Selasa 10 Maret 2020.

"Sebenarnya, kami menunggu juga hasil dari laboratoriumnya. Sekira tanggal 16 Maret 2020 paling tidak, Nanti sedang berkoordinasi (keluar secara serentak atau tidak), kalau memang bisa dikeluarkan (semua) ya (lebih baik)," kata Novarita.

Baca Juga: Sudah Boleh Pulang, Ririn Ekawati Tunggu Hasil Pemeriksaan BNN Lido Bogor

Novarita menyebut, mulanya terdapat 69 ODP yang berstatus sebagai warga Depok. Sebelas orang lainnya sudah menerima hasil uji spesimen dan sudah dinyatakan negatif oleh Balitbangkes sehingga saat ini tersisa 58 orang.

Dia mengelompokkan 69 warga berstatus ODP tersebut dalam kelompok usia dan jenis kelamin.

Bagi laki-laki, dimulai dari usia 6-19 tahun ada dua orang, usia 20-29 tahun lima orang, usia 30-39 tahun ada delapan orang, usia 40-49 tahun empat orang, usia 50-59 tahun dua orang, dan usia di atas 60 tahun satu orang.

"Untuk perempuannya, usia 6-19 ada tiga orang, usia 20-29 ada 26 orang, usia 30-39 ada 12 orang, usia 40-49 tahun 4 orang, usia 50-59 satu orang, dan usia di atas 60 tahun satu orang. Jadi total 69. Sebelasorang kan sudah dinyatakan negatif," katanya.

Baca Juga: Bakar Sampah Akibatkan Kebakaran di Pancoran Mas Depok

Sementara itu, Asisten Pemerintahan bidang Kesejahteraan Sosial Depok Sri Utomo menuturkan, semenjak konfirmasi kasus pertama pada Senin 2 Maret 2020, dia sudah menetapkan sekira 76 orang sebagai ODP di Depok.

Hanya, setelah dilakukan screening lebih lanjut, 21 orang bukan termasuk warga Depok dan 55 orang berstatus ODP lainnya merupakan warga sekitar.

Utomo menjelaskan, dari 55 orang warga tersebut, ada tambahan 12 orang warga Depok dari RSPI Sulianti Saroso setelah mereka melakukan pemeriksaan secara inisiatif di rumah sakit infeksi tersebut.

Sementara dua sisanya merupakan tambahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat usai melakukan pelacakan kasus virus corona di seluruh wilayah Jawa barat.

"Jumlahnya sampai sekarang 69 (ODP) warga Depok. 11 orang negatif," kata Utomo.

Diketahui, dua warga Depok telah terkonfirmasi terjangkit virus corona. Saat ini, keduanya masih menjalani prosedur pengobatan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta Utara sejak 29 Februari 2020.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x