Perekrutan Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah Sangat Rapi, Polri Sebut Ada 91 Kader Siap Tempur

20 Desember 2020, 13:19 WIB
Ilustrasi Terorisme /TheDigitalWay /Pixabay

PR DEPOK - Polri menyebut perekrutan teroris muda oleh Jamaah Islamiyah (JI) teragenda dengan sangat rapi, dan teridentifikasi ada 91 kader yang siap tempur.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Argo Yuwono menyebutkan dari 91 kader yang telah dilatih oleh JI, 66 orang di antaranya sudah dikirim ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok teror di negara itu dan beberapa sudah kembali ke Indonesia.

"JI sudah menyiapkan kemampuan diri dengan pelatihan-pelatihan khusus guna mempersiapkan kekuatan melawan musuh, yakni negara dan aparat," kata Argo Yuwono seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara pada Minggu, 20 Desember 2020.

Baca Juga: Tolak Rapid Test, Diduga 455 Pengikut Habib Rizieq Diamankan Polda Metro Jaya

Argo mengatakan bahwa JI memiliki bagian struktur khusus untuk membentuk kader jemaahnya.

Seperti penanggung jawab atau amir Jamaah Islamiyah saat ini adalah Parawijayanto, dan koordinator pelatihan adalah Joko Priyono alias Karso.

Dirinya juga menekankan cara untuk mencegah terjadinya penyebaran paham dan ideologi radikalisme di kalangan anak muda agar tidak mudah direkrut.

Baca Juga: Sederet Manfaat Tidur dengan Posisi ke Kanan Bagi Kesehatan

Pencegahan tersebut yakni dengan pentingnya melibatkan pemangku kepentingan yang bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan, sosial, keagamaan, komunikasi, dan keamanan di lingkungan masing-masing.

Lebih lanjut dia mengatakan Densus 88 juga terus melakukan pemantauan terhadap jaringan teror yang ada di Indonesia secara terus-menerus.

Mulai dari pengumpulan bahan informasi, pengolahan informasi, hingga pada penegakan hukum.

Baca Juga: Berikan Manfaat Baik Bagi Kesehatan, Berikut Cara Bernapas dengan Benar

Sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penangkapan sebanyak 23 terduga teroris dari kelompok Jamaah Islamiyah di delapan lokasi di Sumatra, yakni Lampung Selatan, Lampung Tengah, Bandar Lampung, Pringsewu, Metro, Jambi, Riau, dan Palembang.

Dua dari 23 orang yang ditangkap merupakan Panglima Askari JI, yakni Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dan Zulkarnain alias Arif Sunarso.

Upik Lawanga merupakan anggota JI dan dalang dari beberapa peristiwa teror bom.

Baca Juga: 3 Cara Menjaga Paru-Paru Tetap Kuat saat Beraktivitas Menggunakan Masker di Tengah Pandemi Covid-19

Aksi Upik antaralain Bom Pasar Tentena, Bom Pasar Maesa, Bom Gor Poso, Bom Pasar Sentral, Bom Termos Nasi Tengkura, Bom Senter Kawua dan rangkaian aksi teror lainnya pada tahun 2004 hingga 2006.

Sedangkan Zukarnain merupakan buronan Polri dalam kasus teror Bom Bali I yang terjadi tahun 2001.

Zukarnain juga memiliki kemampuan merakit bom berdaya ledak tinggi dan senjata api serta punya kemampuan militer dalam melakukan aksi teror.

Baca Juga: AC Dinilai Mempercepat Penyebaran Covid-19, Ahli Angkat Bicara

Selain itu, Densus 88 juga mengungkap adanya bungker di rumah Upik Lawanga di Lampung untuk bersembunyi dan menyimpan senjata-senjata rakitan buatannya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler