PR DEPOK - Hari ini, 22 Desember 2020 diperingati sebagai Hari Ibu, Wury Estu Handayani, Istri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin turut memberikan pendapatnya terkait momen tersebut.
Menurut Wury Estu, perempuan mendominasi setengah populasi Indonesia, sehingga perempuan sangat berdampak terhadap setengah kekuatan sumber daya manusia bangsa Indonesia.
Wury mengatakan hal tersebut dalam acara Puncak Peringatan Hari Ibu 2020 yang diadakan secara daring diikuti dari Jakarta, Selasa, 22 Desember 2020.
Baca Juga: Sebut Gibran tak Korupsi jika Rekomendasikan PT Sritex, Arief: Lebih seperti Jasa Broker atau Sales
"Sudah sepantasnya, perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama untuk mengambil peran dan menerima manfaat pembangunan," ucap Wury.
Wury mengatakan hingga kini ketidaksetaraan gender masih begitu terlihat, yang diakibatkan budaya patriarki yang mempengaruhi konstruksi sosial.
Konstruksi sosial tersebut, mengakibatkan perempuan saat ini terpinggirkan dalam berbagai aspek pembangunan.
Wury mengatakan sumber daya manusia Indonesia akan menjadi semakin kuat, jika dapat diperkecilnya kesenjangan antara perempuan dan laki-laki.
Baca Juga: Tanggapi Fadli Zon Soal Perkara Mimpi, Ferdinand: Kebohongan Publik dan Penistaan yang Jadi Masalah
Seperti pembangunan nasional yang memiliki tujuan untuk menyejahterakan masyarakat tanpa terkecuali, pembangunan sumber daya manusia pun sama yakni tujuannya tanpa memandang suku, agama, ras, dan latar belakang apa pun.
"Kemajuan bagi perempuan tidak hanya berguna bagi kaum perempuan saja, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia," ujar Wury.
Menurut Wury, semangat pembangunan sumber daya manusia terus menerus disuarakan sejalan dengan salah satu prioritas utama Presiden Joko Widodo untuk periode pemerintahan 2020-2024.
Wury mengatakan sebelum Indonesia merdeka, andil perempuan dalam mendukung keberhasilan dan kemajuan bangsa sangat jelas berpengaruh.
Baca Juga: Harga Telur Ayam Terus Capai Rp40 Ribu, Ketua DPD Desak Pemerintah Bertindak Cepat untuk Mengatasi
Para perempuan mempertaruhkan nyawanya di medan perang, serta advokasi demi kemajuan kaum dan bangsanya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
"Mulai dari tentara, politikus, akademisi, tenaga kesehatan, hingga ibu rumah tangga; perempuan bahu-membahu bersama laki-laki membawa bangsa Indonesia menuju pintu kemerdekaan," kata Wury.***