PR DEPOK – Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean memberikan kritiknyna terhadap pendakwah kondang, Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun.
Melalui video yang diunggah dalam kanal YouTube Ayo Berbagi Ilmu, Cak Nun mengaku bahwa dirinya kerap kali berseberangan dengan pemerintah.
Akan tetapi, perbedaan tersebut tidak membuatnya benci, melainkan menuntutnya untuk cinta dan peduli.
Cak Nun menambahkan, apabila harus jujur, ia sesungguhnya tak setuju dengan konsep NKRI saat ini.
Bahkan, pria yang juga merupakan seorang penulis itu mengaku tak setuju dengan sistem dan pemimpin negaranya. Meski begitu, dirinya tetap mencintai Indonesia.
Menurut penuturannya, saat itu Soeharto turun dari jabatannya sebagai Presiden RI karena dirinyalah yang memintanya.
Baca Juga: Dukung Penuh Din Syamsuddin, Musni Umar Tegas: Jualan Radikalisme Marak untuk Bungkam Pengkritik!
Kini, ia mengeklaim bahwa dirinya bisa saja melakukan hal serupa, asalkan situasi negara sudah benar-benar darurat.
“Kalau negara sudah darurat, saya akan turunkan (presiden) lagi,” kata Cak Nun.
Menanggapi pernyataan Cak Nun itu, Ferdinand mengaku tak kaget mendengarnya.
Menurutnya, pernyataan semacam itu tidak jarang keluar dari seorang Cak Nun maupun Habib Rizieq Shihab.
“Omongan begini sudah biasa keluar dari Cak Nun dan Rizieq Sihab,” tulis Ferdinand seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Selasa, 16 Februari 2021.
Akan tetapi, lanjut dia, pernyataan tersebut hanya sebatas ucapan dan tak pernah terealisasi.
Baca Juga: Polri Akan Terapkan Restorative Justice Berkenaan UU ITE, agar Tak Ada Lagi Istilah Kriminalisasi
“Tp cm sebataas kata2 yang tak pernah bs diwujudkan,” tuturnya tegas.
Ia mengatakan bahwa ungkapan Cak Nun itu tak perlu ditanggapi secara serius, tetapi cukup ditertawakan saja.
“Biarlah mulutnya berkoar2, tak perlu kita tanggapi serius, cukup tertawakan saja,” ujar Ferdinand.***