Minta Hasto PDIP Tanyakan Moralitas Megawati, Yan Harahap: Kalah 2 Kali dari SBY, Ngambeknya Bertahun-tahun

19 Februari 2021, 13:41 WIB
Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Harahap. /Instagram @yanharahap

PR DEPOK – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang menyoroti soal moralitas politik mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Keterangan ini ia sampaikan sebagai respons dari pernyataan Marzuki Alie yang mengatakan bahwa SBY sempat menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kecolongan dua kali. Namun, Marzuki enggan menjelaskan lebih lanjut maksud dari kecolongan yang disebutkannya.

Kendati demikian, Marzuki Alie memberikan bocoran dengan menyebut bahwa mungkin saja maksud dari pernyataan SBY tersebut berkaitan dengan mundurnya SBY dari jabatan Menteri Politik dan Keamanan di kabinet Megawati dan lantas menggandeng Jusuf Kalla untuk maju di Pilpres 2004.

Baca Juga: Ungkap Ketegaran Jokowi sebagai Presiden, Sekjen PSI: Dia Tak Hanya Mudah Dikritik, Tapi Telan Segala Cacian

Jusuf Kalla saat itu tengah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan memutuskan untuk mundur dari jabatannya.

“Orang kecolongan dua kali bisa saja, karena saya (SBY) berhenti, sekarang Pak JK lagi berhenti, kan bisa dianggap dua kali. Okelah itu tidak perlu kita bahas, tapi silakan persepsi orang beragam kan,” ungkap Marzuki Alie dalam keterangan yang disampaikan di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored pada video yang tayang 11 Februari 2021 lalu.

Mendengar pernyataan Marzuki ini, Hasto lantas menganggapnya sebagai bukti bahwa SBY tidak memenuhi hukum moralitas sederhana dalam politik.

Baca Juga: Dukung Isu Revisi UU ITE, Tsamara Amany: Pendapat Tak Boleh Dipidana, Masyarakat Tak Boleh Takut Berpendapat

“Apa yang disampaikan oleh Marzuki Alie tersebut menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik itu tidak terpenuhi dalam sosok Pak SBY,” ujar Hasto Kristiyanto dalam keterangannya.

Tak berhenti sampai di situ, pernyataan Hasto ini juga kembali mendapat tanggapan dari Deputi Balitbang Partai Demokrat Yan Amarullah Harahap.

Ia menuturkan, seharusnya Sekjen PDIP itu mempertanyakan moralitas Megawati dan bukan SBY.

Baca Juga: Presiden Dikabarkan Bukan Revisi UU ITE Tapi Buat Pedoman Interpretasinya, Said Didu: Prank Lagi?

Harusnya Hasto pertanyakan moralitas Megawati, yg mungkin gara2 kalah telak 2 kali di pilpres melawan SBY, ‘ngambek’nya bertahun2,”cuit Yan Harahap, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @YanHarahap.

Tangkapan layar Yan Harahap./Twitter/@YanHarahap

Bahkan, lanjut Yan, saat SBY menjabat selama 10 tahun sebagai presiden, Megawati tak pernah memenuhi undangan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di Istana.

Bahkan selama 10 thn diundang tak mau datang perayaan 17an ke Istana,” sambungnya.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler