PR DEPOK – Deputi Balitbang Partai Demokrat, Yan Amarullah Harahap, mengunggah daftar tamu di Hotel The Hill Sibolangit yang diduga terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD).
Dalam cuitan yang dibagikan di akun Twitter pribadinya pada Kamis, 4 Maret 2021, Yan mengatakan bahwa daftar tersebut adalah bukti keterlibatan Kepala Staf Presiden (KSP), Moeldoko, dalam gerakan untuk mengambil alih partai yang diketuai oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu.
“Fakta keterlibatan Moeldoko, bukan isapan jempol. Namanya terdaftar sbg tamu di Hotel The Hill Sibolangit,” tulis Yan dalam cuitan yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Baca Juga: Jokowi Ingin Masyarakat Benci Produk Luar Negeri: Gaungkan Ajakan untuk Cinta Barang Lokal Indonesia
Menurutnya, meskipun acara tersebut disebut sebagai acara GAMKI, tetapi nama-nama tokoh yang tercantum di dalam daftar tamu itu adalah orang-orang yang diduga terlibat dalam GPK-PD yang menyerukan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk dilaksanakan.
“Acara disebut sbg acara GAMKI, tp dlm daftar tamu semua adlh nama2 ‘gerombolan GPK-PD’ penggagas KLB illegal,” sambungnya.
Ia lantas menanyakan sikap Presiden RI Joko Widodo terhadap tokoh-tokoh yang disebutnya tengah mengupayakan KLB ilegal di partai tersebut.
“Apa Pak @jokowi akan diam sj melihat perilaku bawahannya ini?” ujarnya.
Sementara itu, dalam gambar yang diunggah olehnya itu, nama Moeldoko tercatat di nomor 13 daftar tamu yang diklaim sebagai daftar tamu di Hotel The Hill Sibolangit, yang berlokasi di Deli Serdang, Sumatpartai dra Utara.
Sebelumnya nama Moeldoko ini sempat santer dituding sebagai pihak yang mencoba untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan ketua umumnya, yakni AHY.
Ia disebut ingin menggulingkan AHY demi mendapatkan kendaraan politik menuju Pilpres 2024.
Keterlibatan Moeldoko ini sebelumnya juga sempat dibenarkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
“Saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi. Saya juga yakin bahwa Presiden Jokowi memiliki integritas yang jauh berbeda dengan perilaku pembantu dekatnya itu,” ujar SBY dalam video yang diunggah di kanal YouTube Partai Demokrat.
Presiden RI ke-6 itu juga menilai, apa yang dilakukan oleh Kepala Staf Presiden (KSP) itu sangat mengganggu dan merugikan nama baik Moeldoko.***