Benarkan Ada MoU Impor Beras dengan Thailand-Vietnam, Jokowi: Hanya untuk Jaga-Jaga, Berasnya Belum Masuk

26 Maret 2021, 21:42 WIB
Presiden Joko Widodo. /Tangkapan layar YouTube Sekretariat Presiden

PR DEPOK - Presiden RI Joko Widodo akhirnya buka suara terkait rencana impor beras yang kini tengah menjadi sorotan publik.

Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat, 26 Maret 2021, ia memastikan bahwa hingga bulan Juni 2021 mendatang tidak akan ada beras impor.

"Tidak ada beras impor yang masuk ke negara kita Indonesia," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.

Baca Juga: Diduga Berupaya Provokasi Massa, 5 Orang Simpatisan Habib Rizieq Shihab Diamankan Polisi

Ia lantas mengatakan bahwa sudah hampir tiga tahu ke belakang Indonesia tidak mengimpor beras dari negara lain.

Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu membenarkan bahwa ada perjanjian dengan Vietnam dan Thailand untuk mengimpor beras dari dua negara tersebut.

Akan tetapi, Presiden RI ke-7 itu menegaskan bahwa rencana impor tersebut hanya untuk berjaga-jaga.

Baca Juga: Anak Muda Berpeluang Dapatkan Vaksin Covid-19, Berikut Syarat Unik yang Diajukan Menkes

"Dan saya tegaskan memang ada MoU dengan Thailand dan Vietnam, itu hanya untuk berjaga-jaga, mengingat situasi pandemi yang penuh dengan ketidakpastian," tutur Jokowi melanjutkan.

Tak cukup sampai di situ, mantan Wali Kota Surakarta itu pun kembali menekankan bahwa belum ada beras impor yang masuk dari negara lain, dan ia akan memastikan bahwa beras dari petani lokal akan diserap oleh Bulog.

"Saya pastikan beras petani akan diserap oleh Bulog, dan saya akan segera memerintahkan Menteri Keuangan agar membantu terkait anggarannya. Saya tahu kita memasuki masa panen, dan harga beras di dekat petani belum sesuai yang diharapkan," kata Jokowi menambahkan.

Baca Juga: KPK Tahan RJ Lino, Gus Umar: Akhirnya Setelah 5 Tahun Ditahan Juga, Kalau Harun Masiku di Mana?

Oleh karena itu, Jokowi meminta agar publik berhenti memperdebatkan persoalan impor beras lantaran isu tersebut justru bisa membuat harga gabah di tingkat petani anjlok.

"Saya minta segera hentikan perdebatan yang berkaitan dengan impor beras. Ini justru bisa membuat harga jual gabah di tingkat petani turun atau anjlok," tuturnya mengakhiri.

Untuk diketahui, publik sempat dihebohkan dengan rencana Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, yang ingin mengimpor beras.

Baca Juga: Soal RJ Lino Ditahan KPK, Ferdinand: Jangan Sampai Mengaburkan Fokus Publik Terhadap Korupsi Rumah DP 0 Persen

Dalam penjelasannya, ia mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan impor beras untuk memenuhi cadangan beras atau iron stock sebesar 500.000 ton.

Sementara, kata Mendag Lutfi, cadangan beras yang saat ini tersedia di Perum Bulog hanya ada 800.000 ribu ton, dikurangi sisa beras impor tahun 2018 sebanyak 270.000 hingga 300.000 ton.

Dengan demikian, Mendag meyakini bahwa cadangan beras di Perum Bulog tak akan mencapai 500.000 ton.***

Editor: Annisa.Fauziah

Sumber: YouTube Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler