Soroti Proyek Fiktif Waskita Karya, Arief Poyuono: Tujuan Mulia Jokowi Jadi Bancakan Para Mafia

13 April 2021, 09:00 WIB
Mantan Waketum Partai Gerindra, Arief Poyuono.* /Tangkapan layar YouTube Najwa Shihab/

PR DEPOK – Mantan Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono menyoroti persoalan yang terjadi di PT Waskita Karya.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa kondisi keuangan PT Waskita Karya (Perseroan) sedang tertekan lantaran mengalami kerugian.

Beberapa waktu lalu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melimpahkan sejumlah barang bukti dan lima tersangka dalam kasus korupsi terkait pelaksanaan subkontraktor fiktif di PT Waskita Karya.

Baca Juga: Soroti Keputusan VAR yang Kerap 'Kontroversi', Collina: Jika Ragu, Ikuti Keputusan Wasit di Lapangan

Barang bukti dari kasus yang melibatkan sejumlah proyek yang dikerjakan PT Waskita Karya akan diserahkan ke penuntutan agar dapat segera disidangkan.

“Hari ini, setelah berkas perkara dinyatakan lengkap (P21) selanjutnya penyidik melaksanakan tahap II penyerahan tersangka dan barang bukti kepada JPU (Jaksa Penuntut Umum) dalam perkara dugaan korupsi oleh PT Waskita Karya itu,” kata Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri pada Kamis, 19 November 2020 lalu.

Kelima tersangka tersebut yakni mantan Kepala Divisi II PT Waskita Karya periode 2011-2013, Fathor Rachman (FR); dan mantan Kepala Proyek dan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya, Fakih Usman (FU).

Baca Juga: Distribusi Bantuan Logistik untuk Korban Bencana Alam Harus Segara Didistibusikan, Wagub NTT Ultimatum Pemda

Kemudian mantan Kepala Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya, Desi Arryani (DSA); mantan Kepala Bagian Pengendalian pada Divisi III/Sipil/II PT Waskita Karya, Jarot Subana (JS); dan mantan Kepala Bagian Keuangan dan Risiko Divisi II PT Waskita Karya periode 2010-2014, Yuly Ariandi Siregar (YAS).

Arief Poyuono melalui akun Twitter-nya pun menyoroti sejumlah proyek fiktif tersebut yang menyebabkan perusahaan merugi dan gagal bayar.

Proyek fiktif di PT Waskita Karya & BUMN Karya lainnya penyebab BUMN Karya rugi & gagal bayar,” tulis Arief Poyuono pada Senin, 12 April 2021.

Infrastruktur yg dibangun @jokowi harganya di mark up,” ucap dia lagi.

Baca Juga: Sidang Lanjutan Jumhur Hidayat Ditetapkan Majelis Hakim Berlangsung pada 15 April 2021

Menurutnya, banyak proyek fiktif yang akhirnya tidak memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Banyak proyek fiktif akhirnya tidak Ada dampak yg signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujarnya.

Ia berpendapat bahwa hal itu terjadi disebabkan adanya tindak korupsi dalam pembangunan infrastruktur.

Baca Juga: Dalam Jalankan Ibadah Selama Bulan Ramadhan, Kemenkes Minta Masyarakat Disiplin Prokes

Pembangunan Infrastruktur Yg di korup, di mark up dan banyak fiktif kayak di waskita Karya,” tuturnya.

Politisi Partai Gerindra itu juga mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk memberikan manfaat di masa depan justru berubah menjadi bencana ekonomi.

Di era @jokowi bukan menjadi manfaat bagi masyarakat malah di masa depan jadi bencana ekonomi,” ujar Arief Poyuono.

Baca Juga: Soroti SBY yang Daftarkan Merek PD, Marzuki Alie: Silakan Saja, Artinya Demokrat Jadi Korporasi, Bukan Partai

Dengan demikian, lanjut dia, tujuan mulia Jokowi justru menjadi bancakan bagi para mafia proyek infrastruktur.

Tujuan mulia jokowi jd bancakan para mafia proyek infrastruktur,” ucapnya.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Tags

Terkini

Terpopuler