PR DEPOK – Dewan Pakar Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Teddy Gusnaidi tampak heran dengan pihak yang curiga kepada sejumlah politisi yang menjadi relawan uji klinis vaksin Nusantara.
Pasalnya, para politisi yang menjadi relawan tersebut dianggap melakukan intervensi dan mengambil peran BPOM.
“Para politisi menjadi relawan utk uji klinis #VaksinNusantara, kenapa dicurigai melakukan intervensi & mengambil peran BPOM?” kata Teddy Gusnaidi seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter pribadinya @TeddyGusnaidi pada Minggu, 18 April 2021.
Lantas, dia pun mempertanyakan apakah politisi tidak boleh menjadi relawan dan mendukung vaksin buatan anak bangsa. Situasi seperti ini seolah terlalu dipolitisir oleh kelompok non politik.
“Memangnya gak boleh para politisi menjadi relawan utk mendukung vaksin buatan anak bangsa? Kenapa jadi dipolitisir oleh kelompok non politik? Kok aneh ya?” ujar Teddy Gusnaidi.
Sebagai informasi, salah satu politisi yang turut mendukung dan menjadi relawan vaksin Nusantara adalah Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR RI Saleh Partaonan Daulay.
Ia pun mengungkapkan alasan dirinya ikut dalam vaksinasi Covid-19 dengan menggunakan vaksin Nusantara, salah satunya adalah karena vaksin tersebut efektif dalam rangka meningkatkan imunitas.
"Rabu pagi, saya bersama puluhan teman lainnya mendatangi RSPAD, tujuannya adalah untuk mengikuti vaksinasi dengan menggunakan vaksin Nusantara. Minat terhadap vaksin Nusantara ini ternyata sangat tinggi, terbukti dengan antrean panjang yang ada," kata Saleh sebagaimana dikutip dari Antara.
Saleh menjelaskan alasan dirinya mau ikut vaksinasi itu, pertama, telah berdiskusi dengan para peneliti vaksin tersebut asal Indonesia maupun Amerika Serikat (AS).
Ia mendapatkan penjelasan utuh terkait dengan vaksin Nusantara dan percaya bahwa vaksinasi tersebut sangat baik dan efektif dalam rangka meningkatkan imunitas.
Baca Juga: Hanya Perlu Dua Menit, Anies Baswedan Berhasil Pengaruhi Sekjen PBB untuk Dukung Penuh Usulannya
Kedua, lanjutnya, dia sudah berbicara dengan orang-orang yang pernah divaksin dengan vaksin Nusantara. Vaksin tersebut tidak memiliki efek samping dan efektivitasnya sangat baik.
"Setelah divaksin, mereka mengukur tingkat imunitas mereka. Terbukti, tingkat imunitas mereka naik cukup tinggi. Mereka lalu merekomendasikan vaksin ini kepada orang lain, termasuk kepada saya," tutur dia.
Sementara alasan ketiga, Saleh yakni vaksin Nusantara sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia, terutama Presiden Jokowi sudah meminta agar Indonesia mengutamakan produk dalam negeri.
Oleh karena itu, Saleh menilai vaksin Nusantara harus menjadi salah satu contoh produk dalam negeri yang perlu mendapatkan dukungan dan perhatian pemerintah.
Tak hanya itu, Saleh juga berharap kedaulatan dan kemandirian Indonesia dapat terjamin dalam bidang kesehatan dan pengobatan.***