Guru Besar Paru FKUI: Varian Baru Covid-19 B1617 Mampu Bermutasi Ganda, WHO Gencar Teliti secara Intensif

4 Mei 2021, 20:21 WIB
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/Willgard/

PR DEPOK - Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Tjandra Yoga Aditama menyatakan keberadaan varian baru Covid-19 B1617 sedang diteliti World Health Organization (WHO).

"Kemarin Kementerian Kesehatan mengumumkan ditemukan varian baru B1617 yang semula dilaporkan di India dan peningkatan jumlahnya kurang lebih sejalan dengan peningkatan kasus di India, yang sekarang juga sudah ditemukan di negara kita," katanya dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada Selasa, 4 Mei 2021.
 
Varian baru B1617 dikenal sebagai double mutant  lantaran mampu melakukan mutasi secara ganda.

Baca Juga: Presiden PKS Sambangi Prabowo di DPP Gerindra, Ini Hal yang Dibahas Kedua Partai

Bahkan, varian ini telah melakukan mutasi menjadi berbagai bentuk, seperti B16171, B16172, dan B16173.
 
"Yang B16171 dan B16172 pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020 dan jumlahnya juga meningkat sejalan dengan peningkatan kasus yang ada sekarang ini," ucap Tjandra.

GISAID memperkirakan varian B1617 bisa berkembang lebih tinggi dari varian lainnya.

Baca Juga: Habib Rizieq Perintahkan Bantu Perbaikan Gereja, Ali Husein: Kemanusiaan Benar-benar Ditekankan oleh HRS

GISAID adalah lembaga bank data yang menjadi patokan data genom virus corona SarS-CoV-2.
 
Bahkan varian B1617 telah digolongkan WHO sebagai variant of interest/VOI (proses penelitian secara intensif).

WHO juga sedang meneliti varian B1525, B1427/ B1429, B11282 (P2), B11283 (P3), B1526 dengan E484K atau S477N dan B1616.

Baca Juga: Marbot Masjid yang Usir Jemaah Pakai Masker Telah Minta Maaf, Teddy: Artinya Dia Tidak Percaya Ayat Al-Qur'an

Dari penelitian ini akan ditentukan berpotensi atau tidaknya kelompok B1617 kembali 'naik kelas' masuk kelompok variant of concern (VOC).

Sebelumnya, B1351 dan B117 telah dikategorikan dalam VOC yang perlu diwaspadai.
 
"Kedua jenis varian ini kini sudah ada juga di Indonesia," katanya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Kantor LBH Jakarta Jadi Markas PKI, Simak Fakta Sebenarnya

Tjandra mengungkapkan B1351 yang berasal dari Afrika Selatan yang ditemukan di India juga telah masuk Indonesia.
 
"Kementerian Kesehatan mengumumkan di Indonesia sudah ditemukan juga varian baru B1351 yang mula-mula di India dan kini ada di Indonesia," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua mutasi Covid-19 sudah masuk Indonesia yaitu mutasi dari India dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Kadin Indonesia Sebut Vaksinasi Gotong Royong Berlangsung Minggu Depan, Gunakan Sinopharm dengan EUA dari BPOM

Dua mutasi ini adalah India terjadi dua kasus di Jakarta dan Afrika Selatan terjadi satu kasus di Bali.

"Tadi juga sudah dilaporkan ke Bapak Presiden, yaitu sudah ada mutasi baru (virus corona) yang masuk, yaitu mutasi dari India ada dua insiden yang sudah kita lihat dan dua-duanya di Jakarta, dan satu insiden dari Afrika Selatan itu ada di Bali," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler